Program Gerakan Pangan Murah Polri di Sumsel sukses jual 220 ton beras murah Rp11.600/kg di 17 kabupaten/kota demi bantu ringankan beban warga.
kick-off Gerakan Pangan Murah Polri untuk masyarakat Sumatera Selatan, Kamis (14/8/2025). Foto: Kominfo Sumsel
PALEMBANG siang itu terasa lebih hangat dari biasanya. Namun bukan karena teriknya matahari, melainkan oleh semangat masyarakat yang memadati halaman Kantor Polsekta Seberang Ulu I, Kamis (14/08/2025).
Mereka bukan sedang menonton konser atau menghadiri festival, tetapi sedang berburu kebutuhan pokok yang harganya bikin senyum mengembang—beras murah berkualitas.
Acara tersebut adalah kick-off Gerakan Pangan Murah Polri untuk masyarakat Sumatera Selatan, sebuah program yang digagas Polda Sumsel bersama Perum Bulog.
Misinya sederhana namun berdampak besar: membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau di tengah naik-turunnya harga kebutuhan pokok.
Dihadiri Wakil Gubernur Sumsel
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, H. Cik Ujang, hadir langsung membuka kegiatan.
Dengan wajah penuh semangat, ia menyampaikan apresiasi kepada Polri dan Bulog yang telah bersinergi menghadirkan program ini.
“Terima kasih kepada Polri beserta Bulog atas terselenggaranya launching pangan murah Polri ini, semoga banyak memberikan manfaat buat masyarakat,” ujarnya.
Cik Ujang juga mengingatkan pentingnya pengawasan distribusi beras agar tepat sasaran.
Baginya, harga murah tidak akan berarti jika barangnya justru jatuh ke tangan yang salah.
“Kita semua harus ikut mengawasi, jangan sampai beras murah ini diborong untuk dijual lagi dengan harga tinggi,” tambahnya.
Kerja Nyata Polda Sumsel
Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, mengungkapkan bahwa sejak 6 hingga 13 Agustus 2025, Polda Sumsel telah menggelar gerakan pangan murah di 69 titik. Jumlah beras yang terjual? Fantastis—220,09 ton.
“Kita berharap ini memberikan manfaat, khususnya bagi warga Palembang. Target kita, Polri akan menyuplai 1,3 juta ton beras murah di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Bayangkan, 1,3 juta ton beras disiapkan untuk menembus pasar dengan harga bersahabat.
Ini bukan sekadar angka di atas kertas, tetapi komitmen nyata untuk meringankan beban masyarakat.
Dukungan Penuh Perum Bulog
Perum Bulog, sebagai mitra strategis, memberikan dukungan penuh pada program ini.
Mersi Windrayani, perwakilan Bulog Kanwil Sumsel, menyatakan bahwa gerakan pangan murah adalah langkah penting menjaga stabilisasi pasokan.
“Hari ini, 17 kabupaten/kota semua melaksanakan pasar murah. Ini bukti nyata bahwa kita serius menjaga ketersediaan bahan pokok,” ungkapnya.
Harga yang Menggoda
Salah satu daya tarik utama dari gerakan ini adalah harga beras yang hanya Rp11.600 per kilogram.
Dengan kualitas Bulog yang terjamin, angka ini jauh di bawah harga pasar pada umumnya.
Setiap lokasi pasar murah menyiapkan stok 2–5 ton beras, sehingga warga tidak perlu khawatir kehabisan.
Fakta Cepat: Harga Beras Murah Polri Sumsel
-
Harga: Rp11.600/kg
-
Lokasi: 17 kabupaten/kota
-
Stok per lokasi: 2–5 ton
-
Total penjualan (6–13 Agustus): 220,09 ton
Antusiasme Warga
Di lapangan, antusiasme warga terlihat jelas. Sebagian datang sejak pagi, bahkan sebelum tenda dibuka.
Ada ibu rumah tangga yang membawa tas belanja besar, ada bapak-bapak yang rela mengantre demi membawa pulang beras untuk keluarganya.
“Berasnya bagus, harganya murah. Biasanya saya beli Rp14.000/kg, ini cuma Rp11.600,” kata Siti, warga Seberang Ulu yang berhasil membeli dua karung.
Mengapa Program Ini Penting?
Lonjakan harga pangan belakangan ini menjadi masalah nasional.
Beras, sebagai makanan pokok mayoritas rakyat Indonesia, menjadi indikator penting kesejahteraan.
Saat harganya naik, efeknya langsung terasa di dapur rumah tangga.
Program pangan murah seperti ini memberikan solusi cepat:
-
Meringankan beban pengeluaran rumah tangga.
-
Menjaga daya beli masyarakat.
-
Menekan potensi inflasi bahan pokok.
-
Memperkuat peran negara dalam memastikan ketersediaan pangan.
Target Jangka Panjang
Polri bersama Bulog tidak hanya berhenti pada program jangka pendek.
Target 1,3 juta ton beras murah adalah langkah berkelanjutan untuk mengamankan stok nasional.
Harapannya, program ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menggelar pasar murah serupa.
Bahkan, ada wacana untuk memperluas jenis barang yang dijual—mulai dari minyak goreng, gula pasir, hingga telur—semuanya dengan harga miring.
Kolaborasi yang Patut Dicontoh
Keberhasilan Gerakan Pangan Murah Polri di Sumsel adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan BUMN dapat menghasilkan dampak positif.
Tidak hanya sekadar seremoni, tetapi benar-benar menyentuh kebutuhan dasar rakyat.
Harapan ke Depan
Melihat respons positif warga, diharapkan program pangan murah ini bisa menjadi agenda rutin.
Tidak hanya saat menjelang hari besar atau ketika harga naik, tetapi menjadi bagian dari strategi nasional menjaga ketahanan pangan.
Gerakan Pangan Murah Polri di Sumsel membuktikan bahwa ketika pemerintah, aparat, dan BUMN bersinergi, manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Dengan harga beras Rp11.600/kg dan distribusi merata di 17 kabupaten/kota, program ini menjadi secercah harapan di tengah tantangan ekonomi.
Sebagaimana yang disampaikan Wakil Gubernur H. Cik Ujang, “Kita harus mengawasi agar beras murah ini tepat sasaran.”
Sebab pada akhirnya, keberhasilan program ini bukan hanya soal angka tonase, tetapi tentang senyum yang terukir di wajah rakyat. **