Pertamina meresmikan Program Desa Energi Berdikari di Sumatera Selatan, menghadirkan energi bersih dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.
Pertamina meresmikan Program Desa Energi Berdikari di Sumatera Selatan, menghadirkan energi bersih dan mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa. Foto: Istimewa
PT PERTAMINA (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan energi berkelanjutan yang inklusif bagi masyarakat, terutama di wilayah 3T (Tertinggal,
Terdepan, dan Terluar). Melalui program unggulan Desa Energi Berdikari (DEB), Pertamina tidak hanya memperluas akses energi bersih, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Program DEB merupakan inisiatif Pertamina yang mendukung transisi energi nasional, pengurangan emisi gas rumah kaca, serta percepatan pembangunan berkelanjutan.
Hal ini juga sejalan dengan Asta Cita nomor 6, yaitu membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Acara peresmian DEB di Sumatera Selatan digelar pada 28 Agustus 2025 di Desa Singapure, Kabupaten Lahat, dengan tema “Energizing Community in South Sumatera through Sustainable and Inclusive Energy Transition”.
Peresmian ini meliputi tiga desa, yakni Desa Singapure (Kabupaten Lahat), Desa Rantau Dedap (Kabupaten Muara Enim), dan Desa Sungai Gerong (Kabupaten Banyuasin).
Komitmen Pertamina untuk Desa Mandiri Energi
VP CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menegaskan bahwa keberlanjutan menjadi kunci dalam setiap implementasi DEB di seluruh Indonesia.
“Kami hadir untuk masyarakat, menghadirkan energi sekaligus membuka jalan bagi peningkatan pendapatan mereka. Hal ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.
Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa program DEB bukan hanya menghadirkan energi ramah lingkungan, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi desa.
Turut hadir Kepala Cabang Dinas ESDM Regional IV Sumatera Selatan, Juhansyah, yang memberikan apresiasi.
“DEB Pertamina tidak hanya memberikan kemandirian energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mendukung target Net Zero Emission 2060,” katanya.
Fokus Program: Energi Terbarukan dan Ekonomi Lokal
Pengembangan DEB di Sumatera Selatan difokuskan pada dua aspek utama:
-
Penyediaan Energi Terbarukan – melalui pembangunan dan standarisasi infrastruktur PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
-
Pemberdayaan Ekonomi Lokal – dengan mengoptimalkan potensi kopi, pertanian, perikanan, serta pengembangan ekowisata.
Dampak Nyata di Tiga Desa
-
Desa Singapure, Kabupaten Lahat
Masyarakat mendapatkan fasilitas PLTS berkapasitas 2,2 kWp yang terhubung ke sekolah, Balai Desa, BumDes, dan Kantor Desa. Selain itu terdapat PLTMH berkapasitas 10 kWh untuk rumah warga, serta fasilitas tambahan berupa mesin pengolah kopi, dome kopi, kolam ikan, dan bioplok ikan dengan aerator berbasis energi surya. -
Desa Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim
Warga difasilitasi PLTMH berkapasitas 47 kWh untuk kebutuhan rumah, masjid, sekolah, UMKM, dan penerangan jalan sepanjang 4 km. Desa ini juga diberdayakan menjadi wisata edukasi pertanian dengan panen kentang dan strawberry. -
Desa Sungai Gerong, Kabupaten Banyuasin
Pertamina membangun PLTS berkapasitas 22 kWp yang mendukung fasilitas umum seperti posyandu, UMKM olahan perikanan, sekolah PAUD, serta kelompok nelayan dan Pokdakan (Pembudidaya Ikan).
Menuju Net Zero Emission 2060
Melalui Program DEB, Pertamina berharap dapat memperluas akses energi berkelanjutan, mendorong kemandirian desa, sekaligus berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan target Net Zero Emission 2060.
Langkah ini menunjukkan bahwa transisi energi tidak hanya berdampak pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. **