Pemkot Palembang turunkan TPPS hingga pelosok kelurahan untuk percepat penurunan stunting, targetkan 14 persen sesuai standar nasional 2025.
Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam. Foto: Istimewa
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Palembang terus mengintensifkan upaya penurunan kasus stunting dengan menurunkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) hingga ke pelosok kelurahan di 18 kecamatan.
Langkah strategis ini dilakukan guna mengejar target nasional menekan angka stunting menjadi 14 persen pada akhir 2025.
Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam, menjelaskan bahwa TPPS memiliki tugas penting dalam memberikan edukasi masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting atau kekerdilan yang disebabkan oleh gizi kronis.
“Berdasarkan data, kasus stunting di Palembang berhasil turun sekitar 15 persen dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kami terus berupaya agar angka ini bisa ditekan lagi menjadi 14 persen sesuai target nasional,” ungkap Prima, Senin (25/8/2025).
Jangkau 107 Kelurahan
Prima menegaskan, TPPS akan bergerak secara masif dengan menjangkau 107 kelurahan Palembang.
Kehadiran tim di tingkat kelurahan diharapkan mampu memperkuat komunikasi antara petugas dengan masyarakat.
“Dengan cara ini, indikasi anak yang berpotensi stunting dapat terdeteksi lebih cepat dan segera ditangani,” ujarnya.
Sinergi Lintas OPD
Keanggotaan TPPS sendiri berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait.
Menurut Prima, kunci keberhasilan percepatan penurunan stunting terletak pada koordinasi dan sinergi antaranggota tim.
“Komunikasi yang baik dan koordinasi antaranggota TPPS akan membuat penanganan lebih efektif. Dengan begitu, target penurunan stunting sesuai harapan bisa tercapai,” tegasnya.
Harapan ke Depan
Pemkot Palembang optimistis, melalui penguatan edukasi, deteksi dini, dan kerja sama lintas sektor, angka stunting di Palembang dapat terus ditekan.
Upaya ini diharapkan sejalan dengan program nasional dalam mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif di masa depan. **