Empat Penyuluh Agama Islam asal Sumsel berhasil menjadi finalis PAI Award 2025, satu di antaranya meraih juara tiga kategori Literasi Al-Qur’an.

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan. (*/ist)
EMPAT Penyuluh Agama Islam (PAI) asal Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang PAI Award 2025 yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia.
Mereka tidak hanya tampil sebagai finalis di empat kategori berbeda, namun juga berhasil membawa pulang gelar juara tiga di tingkat nasional.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sumsel, Syafitri Irwan, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penyuluh yang berhasil mengharumkan nama daerah.
“Hasilnya, satu penyuluh meraih juara tiga, satu penyuluh menempati peringkat lima, satu di peringkat delapan, dan satu lagi di peringkat sembilan. Kami sangat mengapresiasi kerja keras mereka,” ujar Syafitri Irwan di Palembang, Kamis (28/8/2025).
Syafitri berharap pengalaman ini menjadi motivasi bagi para penyuluh untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Daftar Penyuluh Finalis dari Sumsel
-
Hj. Hujjatul Balegha, juara ketiga kategori Peningkatan Literasi Al-Qur’an.
-
Eka Apriyani, peringkat kelima kategori Metode Penyuluhan Baru.
-
Faik Rahimi, peringkat kedelapan kategori Pendampingan Hukum.
-
Amrullah Pandu Setiawan, peringkat kesembilan kategori Anti Korupsi.
Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sumsel, Evi Zurfiana Azom, menambahkan bahwa ajang ini diikuti oleh 90 finalis dari seluruh Indonesia, yang terbagi dalam sembilan kategori.
Dari jumlah tersebut, sembilan penyuluh dinobatkan sebagai terbaik dan tiga lainnya memperoleh penghargaan lifetime achievement.
“Alhamdulillah, empat penyuluh dari Sumsel sudah berjuang maksimal. Hasilnya membanggakan karena mereka bisa bersaing di level nasional dengan gagasan dan inovasi yang sangat bermanfaat,” jelas Evi.
Momentum Tingkatkan Kualitas Pelayanan
Kemenag Sumsel menegaskan bahwa keikutsertaan para penyuluh bukan hanya soal mengejar prestasi, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperluas wawasan, memperkaya pengalaman, dan meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan di masyarakat.
“Semoga ke depan para penyuluh bisa lebih bersemangat menciptakan program-program inovatif yang menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama dalam bidang keagamaan, hukum, hingga pencegahan korupsi,” tegas Syafitri Irwan.
Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa penyuluh agama Islam asal Sumsel mampu bersaing di tingkat nasional dengan ide-ide segar dan kontribusi nyata bagi kehidupan masyarakat. **