Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Lalapan Makan Bikin Bau Mulut Tapi Bisa Cegah Penyakit Mematikan, Apa Saja?

4 Lalapan Makan Bikin Bau Mulut Tapi Bisa Cegah Penyakit Mematikan, Apa Saja?.

INDONESIA
adalah negara yang kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Salah satu kekayaan tersebut adalah tanaman-tanaman yang memiliki aroma bau khas yang tidak disukai oleh sebagian orang, tetapi menjadi favorit bagi sebagian lainnya.


Tanaman-tanaman ini biasanya diolah menjadi masakan tradisional yang lezat dan bergizi. Apa saja tanaman-tanaman tersebut? Berikut adalah empat di antaranya:

Jengkol
Jengkol adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara dan termasuk dalam golongan bangsa polong-polongan. 

Buahnya berbentuk bulat piuh berwarna cokelat kehitaman, sedangkan bijinya berbentuk bulat pipih dengan kulit tipis berwarna cokelat mengilap. 

Jengkol memiliki aroma bau yang cukup kuat dan bisa meninggalkan jejak sulit di pakaian. Namun, jangan salah, jengkol memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia. 

Jengkol mengandung protein, serat, kalsium, fosfor, zat besi, dan vitamin B1 yang baik untuk pencegahan diabetes, kesehatan jantung, pencernaan, dan pembentukan darah. 

Jengkol juga bisa mengurangi kolesterol, tekanan darah, dan asam urat. Jengkol biasanya diolah menjadi semur jengkol, rendang jengkol, atau sambal goreng jengkol.

Petai
Petai adalah tanaman yang memiliki buah besar berbentuk polong dengan biji-biji berwarna hijau ketika muda. 

Petai memiliki aroma bau yang khas dan agak mirip dengan jengkol. Petai sering dijadikan campuran dalam berbagai masakan, seperti sambal goreng hati, sambal petai, atau sayur lodeh. 

Petai juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan manusia, meskipun konsumsinya bisa membuat bau mulut dan feses menjadi tidak sedap karena mengandung ammonia. 

Petai mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, B1, B2, C, dan E, serta mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, dan kalium. 

Petai bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, mencegah anemia, mengatasi depresi, dan meningkatkan kesuburan.

Lamtoro/Petai Cina.
Lamtoro, juga dikenal sebagai petai cina atau mlanding, adalah tanaman yang berasal dari Amerika bagian tropis. 

Buahnya berbentuk polong pipih dan tipis dengan biji-biji berukuran lebih kecil daripada petai. Lamtoro memiliki aroma bau yang tidak terlalu kuat, tetapi tetap bisa tercium. 

Lamtoro sering digunakan dalam masakan urap, yaitu sayuran rebus yang dicampur dengan kelapa parut dan bumbu. 

Lamtoro juga memiliki berbagai manfaat kesehatan, terutama daunnya yang masih muda. Lamtoro mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin A, B1, B2, C, dan E, serta mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, dan kalium. 

Lamtoro bisa membantu mengobati penyakit seperti cacingan, radang ginjal, susah tidur, batuk, asma, dan diare.

Kabau
Tanaman kabau, juga dikenal sebagai jering hutan, adalah tanaman yang memiliki buah polong yang berwarna hijau atau merah dan biji berwarna hitam keunguan atau kecokelatan. 

Kabau memiliki aroma bau yang sangat menyengat dan bisa menimbulkan rasa panas di mulut. 

Kabau mengandung banyak asam jengkolat, yang merupakan senyawa yang juga ditemukan pada jengkol. 

Oleh karena itu, kabau memerlukan teknik pengolahan yang serupa dengan jengkol untuk menetralisir bau menyengatnya. 

Kabau biasanya direbus, dikeringkan, atau difermentasi sebelum dimasak. Kabau juga diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan, seperti penyembuhan diabetes, jantung koroner, asam urat, dan kolesterol.

Itulah empat tanaman bau khas yang kaya manfaat. Meskipun aroma bau dari tanaman-tanaman ini tidak disukai oleh semua orang, namun bagi sebagian masyarakat Indonesia, aroma khas ini justru menjadi daya tarik tersendiri dalam menikmati hidangan tradisional. 

Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang manfaat dan perbedaan antara tanaman-tanaman ini, kita dapat lebih menghargai keanekaragaman kuliner Indonesia yang kaya akan cita rasa dan khasiat. Selamat mencoba! (*)