Latgabma Super Garuda Shield 2025 resmi ditutup di OKU Timur dengan suasana akrab. Prajurit dari berbagai negara larut dalam tarian, kuliner Nusantara, dan permainan rakyat.
Latgabma Super Garuda Shield 2025 resmi ditutup di OKU Timur dengan suasana akrab. Prajurit dari berbagai negara larut dalam tarian, kuliner Nusantara, dan permainan rakyat. Foto: Istimewa
LATIHAN Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2025 resmi ditutup dengan nuansa penuh keakraban di Lapangan Upacara Mako Puslatpur Kodiklatad, Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan, Kamis (4/9).
Jika sebelumnya para prajurit multinasional disibukkan dengan manuver militer hingga simulasi tempur, maka di hari penutupan, suasana justru berubah cair lewat Sport and Culture Day.
Meski hujan deras mengguyur, semangat ratusan tentara dari Indonesia, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Kanada, hingga Jepang tetap berkobar.
Mereka ikut berjoget bersama diiringi musik tradisional Nusantara, mulai dari lagu Maumere hingga Tabola Bale.
Larut dalam Budaya Nusantara
Tak hanya menari, para prajurit asing juga mencicipi ragam kuliner khas Indonesia. Sate, bakso, pempek Palembang, nasi kuning, hingga es dawet dan es cendol disajikan. Sambutan pun meriah.
“It’s okay,” ujar seorang tentara asing sambil tersenyum puas setelah menikmati makanan lokal.
Selain itu, berbagai tarian tradisional, pencak silat, hingga permainan rakyat seperti tarik tambang, balap bakiak, dan lomba balap karung membuat acara semakin semarak.
Para prajurit asing terlihat antusias, jauh dari kesan kaku seperti saat menjalani latihan tempur.
Dari Tegang ke Tawa
Selama dua pekan sebelumnya, Latgabma Super Garuda Shield 2025 diisi dengan latihan intensif, mulai dari terjun payung, pertempuran darat, hingga simulasi perang udara. Namun, di hari terakhir, suasana tegang berganti tawa dan euforia kebersamaan.
Wakil Komandan Kodiklat TNI, Marsekal Muda TNI Bambang Gunarto ST MM MSc, menegaskan bahwa latihan multinasional ini tidak semata-mata bertujuan memperkuat kemampuan militer.
“Latihan ini juga mempererat persaudaraan, solidaritas, dan rasa saling percaya di antara semua peserta,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada negara-negara sahabat, mulai dari Amerika Serikat, Prancis, Jepang, Korea, hingga mitra lainnya yang ikut berpartisipasi.
“Dedikasi dan semangat yang ditunjukkan akan menjadi kenangan indah bagi kita semua,” tambahnya.
Kesan yang Membekas
Penutupan Super Garuda Shield 2025 tidak hanya menandai berakhirnya latihan militer skala besar, melainkan juga meninggalkan kesan mendalam berupa persahabatan lintas bangsa.
Momen para prajurit dunia berjoget bersama, mencicipi pempek, hingga berlomba dalam permainan tradisional menjadi bukti bahwa militer dan budaya bisa menyatu dalam kebersamaan. **