Kebakaran Hebohkan Warga Sukajadi, Rumah PNS Prabumulih Ludes

Rumah milik seorang PNS di Sukajadi, Prabumulih Timur, terbakar akibat dugaan korsleting listrik. Kerugian ditaksir Rp10 juta, tanpa korban jiwa.

Rumah milik seorang PNS di Sukajadi, Prabumulih Timur, terbakar akibat dugaan korsleting listrik. Kerugian ditaksir Rp10 juta, tanpa korban jiwa. Foto: Istimewa 

WARGA
Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Prabumulih Timur, dikejutkan oleh peristiwa kebakaran yang melanda rumah seorang pegawai negeri sipil (PNS) Pemerintah Kota Prabumulih pada Selasa (2/9/2025) malam.

Rumah tersebut diketahui milik Doni Mirasaputra (49), mantan pegawai Rumah Tahanan (Rutan) Prabumulih. 

Lokasinya berada di belakang Alfamart Sukajadi, Jalan Haji Ciknang. Api mulai berkobar sekitar pukul 20.00 WIB dan diduga pertama kali muncul dari area dapur.

Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Alias Suganda, menjelaskan kebakaran pertama kali diketahui seorang saksi, Edi Ruswadi, yang melihat percikan api cepat membesar dari dapur. 

Ia segera memberi tahu pemilik rumah, kemudian Doni langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran.

Sekitar pukul 20.20 WIB, satu unit mobil damkar milik Pemkot Prabumulih tiba di lokasi. Proses pemadaman berlangsung cepat, hanya dalam kurun waktu 10 menit api berhasil dijinakkan.

“Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap Alias, Rabu (3/9/2025).

Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran tersebut menimbulkan kepanikan warga sekitar. Kerugian akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp10 juta.

Polisi mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, khususnya dari instalasi listrik dan peralatan elektronik.

“Selalu periksa kondisi kabel listrik, matikan peralatan jika tidak digunakan, dan jangan meninggalkan dapur saat memasak,” tambahnya.

Peristiwa kebakaran rumah ini menjadi peringatan penting bagi warga agar selalu meningkatkan kewaspadaan. 

Kebakaran bisa terjadi kapan saja dan tanpa diduga, sehingga langkah pencegahan harus menjadi prioritas bersama. **