Harga karet stagnan membuat petani di Musi Rawas mulai beralih ke kelapa sawit. Luasan perkebunan sawit naik, sementara karet mengalami penyusutan.

Harga karet stagnan membuat petani di Musi Rawas mulai beralih ke kelapa sawit. Luasan perkebunan sawit naik, sementara karet mengalami penyusutan. Foto: Istimewa
PENGGESERAN pola tanam mulai terlihat di kalangan petani karet di Kabupaten Musi Rawas.
Di Desa Dwijaya, Kecamatan Tugumulyo, sejumlah petani kini mengalihkan sebagian lahannya ke perkebunan kelapa sawit.
Langkah ini dilakukan secara bertahap, menyesuaikan dengan kemampuan petani dalam mengelola lahan sekaligus mempertahankan sumber penghasilan.
Salah seorang petani, Nurdin, mengungkapkan bahwa peralihan ini terpaksa dilakukan karena harga karet yang stagnan dalam beberapa tahun terakhir.
Saat ini harga karet di tingkat petani hanya Rp11.700 per kilogram, angka yang dinilainya terlalu rendah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kalau harga segitu, untuk membeli beras satu Kg saja tidak cukup. Sementara biaya hidup terus naik. Karena itu saya coba menanam sawit. Tapi saya tidak menebang seluruh karet, hanya sebagian saja. Pohon karet masih ada, diselingi sawit di tengahnya. Nanti kalau sawit sudah besar, barulah karet ditebang,” jelas Nurdin.
Fenomena serupa tidak hanya terjadi di Desa Dwijaya, melainkan juga di sejumlah wilayah lain di Kabupaten Musi Rawas.
Data BPS Tunjukkan Pergeseran
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi perubahan signifikan dalam luasan perkebunan.
Pada tahun 2023, total luas perkebunan karet tercatat 113.838,70 hektare. Namun, pada 2024 menyusut menjadi 110.351,10 hektare.
Sebaliknya, luas perkebunan kelapa sawit justru mengalami peningkatan.
Pada 2023 luasnya mencapai 56.677,10 hektare, dan pada 2024 bertambah menjadi 59.949,95 hektare.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Peralihan ke sawit ini dipandang sebagai upaya petani mencari komoditas yang lebih menguntungkan.
Namun, fenomena ini juga menimbulkan kekhawatiran terkait keberlanjutan perkebunan karet yang sejak lama menjadi komoditas andalan Musi Rawas.
Pergeseran pola tanam diprediksi akan terus berlanjut bila harga karet tidak mengalami perbaikan signifikan.
Kondisi ini bukan hanya berdampak pada petani, tetapi juga dapat memengaruhi ekonomi daerah yang selama ini bertumpu pada karet. **