Bendera Bajak Laut One Piece Warnai Aksi Damai Mahasiswa di DPRD Sumsel

Aksi damai mahasiswa di DPRD Sumsel menarik perhatian publik setelah bendera bajak laut One Piece dikibarkan, simbol kreativitas generasi muda dalam menyuarakan tuntutan.

Aksi damai mahasiswa di DPRD Sumsel menarik perhatian publik setelah bendera bajak laut One Piece dikibarkan, simbol kreativitas generasi muda dalam menyuarakan tuntutan. Foto: Istimewa

AKSI
demonstrasi damai aliansi mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Selatan pada Senin (1/9) mencuri perhatian publik. 

Bukan hanya karena empat tuntutan serius yang mereka sampaikan, melainkan juga karena hadirnya atribut tak biasa—bendera bajak laut One Piece yang dikibarkan tinggi-tinggi di tengah kerumunan.

Simbol dari kru Topi Jerami itu tampak mencolok di antara lautan spanduk dan suara orasi mahasiswa yang memadati kawasan simpang lima DPRD Sumsel sekitar pukul 12.20 WIB. 

Kehadiran bendera tersebut seolah menyatu dengan semangat massa dalam menuntut perubahan.

Simbol Populer yang Sarat Makna

Bagi sebagian peserta aksi, penggunaan bendera identik dengan karakter Luffy ini bukan sekadar hiasan. 

Mereka menilai, simbol One Piece merepresentasikan nilai keberanian, perlawanan terhadap ketidakadilan, hingga solidaritas dalam memperjuangkan mimpi bersama.

Fenomena penggunaan simbol budaya pop dalam gerakan massa memang bukan hal baru. 

Namun, kemunculannya tetap menarik karena memperlihatkan bagaimana generasi muda mengekspresikan protes secara kreatif dan komunikatif.

“Ini bukan hanya soal gaya, tapi tentang makna. Bendera itu mencerminkan semangat perjuangan kami,” ujar salah satu mahasiswa yang terlibat aksi.

Empat Tuntutan Mahasiswa

Di balik atribut nyentrik itu, para mahasiswa tetap menegaskan tujuan utama mereka. 

Melalui orasi lantang dan spanduk yang dibentangkan di depan gerbang DPRD Sumsel, massa menyampaikan empat tuntutan pokok kepada pemerintah pusat:

  1. Mendesak Presiden mencopot Kapolri dan melakukan reformasi menyeluruh pada institusi kepolisian.

  2. Mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah pemberantasan korupsi.

  3. Menolak pembahasan lanjutan RUU KUHAP yang dianggap mengancam kebebasan sipil.

  4. Menolak rencana kenaikan tunjangan anggota DPR RI.

Aksi Tertib dan Kreatif

Aksi berlangsung tertib di bawah pengawasan aparat kepolisian serta Satpol PP. 

Tidak ada insiden anarkis yang terjadi, dan massa berencana membubarkan diri secara damai pada sore harinya.

Kehadiran bendera bajak laut One Piece dalam aksi ini menegaskan bahwa kritik generasi muda kepada negara tidak hanya serius, tetapi juga kreatif. 

Identitas budaya populer yang mereka bawa menjadi cerminan semangat zaman, sekaligus pesan bahwa perjuangan mahasiswa tak lepas dari cara-cara komunikatif yang dekat dengan keseharian mereka. **