Ibu hamil wajib tahu! Hindari 5 makanan ini agar kesehatan janin tetap aman dan tumbuh optimal tanpa gangguan.
![]() |
Ilustrasi. (*/Mangoci4lawangpost.com) |
KEHAMILAN adalah masa paling istimewa dalam hidup seorang wanita. Namun di balik keindahannya, ada tanggung jawab besar untuk menjaga kesehatan diri sendiri sekaligus calon buah hati yang sedang tumbuh di dalam rahim.
Salah satu kunci terpenting dalam menjaga kehamilan adalah memperhatikan pola makan. Ya, you are what you eat bukan hanya slogan kosong—terutama saat sedang mengandung.
Saat hamil, ibu tidak bisa lagi sembarangan memilih makanan. Ada makanan yang sangat direkomendasikan, seperti buah segar, sayuran hijau, dan ikan kaya omega-3.
Namun, ada juga sejumlah makanan yang tampaknya “biasa saja” tetapi sebenarnya bisa membahayakan janin.
Bahkan, beberapa bisa mengganggu perkembangan otak, sistem saraf, hingga menyebabkan infeksi serius pada ibu dan bayi.
Berikut adalah lima jenis makanan yang sebaiknya dihindari selama masa kehamilan agar Moms tetap sehat dan si kecil tumbuh optimal:
1. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Ikan memang dikenal sebagai sumber protein yang sangat baik. Tak hanya itu, kandungan omega-3 pada ikan sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak janin.
Namun, tidak semua ikan aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
BACA JUGA: Warga Surabaya Wajib Tahu! Kuota Beasiswa Kuliah Gratis Pemuda Tangguh Naik Jadi 5.500!
Beberapa jenis ikan ternyata memiliki kadar merkuri yang sangat tinggi.
Zat berbahaya ini dapat mengganggu perkembangan sistem saraf janin dan memberikan dampak jangka panjang bagi kesehatan anak.
Ikan yang sebaiknya dihindari selama kehamilan:
-
Makarel
-
Marlin
-
Orange Roughy
-
Hiu
-
Ikan Pedang
-
Tilefish dari Teluk Meksiko
-
Tuna mata besar (bigeye tuna)
FDA (Food and Drug Administration) sendiri menyarankan agar ibu hamil mengonsumsi 8–12 ons ikan per minggu. Tapi pilihlah ikan dengan kadar merkuri rendah seperti salmon, ikan trout, udang, dan ikan nila.
2. Keju Lunak yang Tidak Dipasteurisasi
Siapa yang tidak suka keju? Teksturnya yang lembut dan rasanya yang gurih memang bikin nagih. Tapi hati-hati, keju lunak bisa menjadi musuh dalam selimut bagi ibu hamil.
Keju lunak yang tidak melewati proses pasteurisasi berpotensi mengandung Listeria, bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau infeksi serius pada bayi baru lahir.
Keju lunak yang harus dihindari jika tidak ada label "dipasteurisasi":
-
Brie
-
Camembert
-
Feta
-
Mozzarella segar (jika mentah)
-
Keju biru seperti Gorgonzola
-
Queso blanco dan queso fresco
-
Limburger
Jadi, pastikan keju yang Moms konsumsi berlabel "dibuat dengan susu yang dipasteurisasi".
Jangan segan bertanya ke pelayan restoran saat memesan makanan yang mengandung keju, ya!
3. Makanan yang Sudah Didiamkan Terlalu Lama
Makanan yang disajikan dalam acara prasmanan atau piknik biasanya terlihat menggoda.
Namun, jika makanan tersebut sudah dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang, risiko bakteri seperti Salmonella dan Listeria meningkat drastis.
Tips aman mengonsumsi makanan siap saji atau sisa makanan:
-
Simpan makanan dingin di suhu 4°C atau lebih rendah
-
Panaskan makanan hingga mencapai suhu minimal 60°C
-
Buang makanan yang sudah lebih dari 2 jam berada di suhu ruang
-
Panaskan kembali makanan sisa hingga 165°F (sekitar 74°C)
Moms, jangan sayang membuang makanan yang sudah terlalu lama di meja. Lebih baik aman daripada menyesal, bukan?
4. Kecambah Mentah
Kecambah biasanya menjadi pelengkap salad dan sandwich yang sehat. Tapi tahukah Moms, kecambah mentah bisa menjadi sarang bakteri berbahaya seperti E. coli, Salmonella, dan Listeria?
Kondisi hangat dan lembap tempat kecambah tumbuh sangat ideal untuk pertumbuhan bakteri.
Dan karena biasanya dikonsumsi mentah, bakteri tersebut tidak terbunuh oleh proses pemasakan.
Jenis kecambah yang harus dihindari mentah:
-
Kecambah semanggi
-
Kecambah lobak
-
Kecambah kacang hijau
Jika ingin menikmati kecambah, pastikan untuk memasaknya terlebih dahulu hingga benar-benar matang.
5. Buah dan Sayur yang Tidak Dicuci
Buah dan sayur memang harus jadi bagian utama dari pola makan ibu hamil. Tapi ada syarat penting: cuci bersih sebelum dikonsumsi!
Buah dan sayur yang tidak dicuci bisa mengandung pestisida, kotoran, bahkan bakteri berbahaya.
Tidak hanya itu, bagian buah yang sudah busuk walaupun sedikit sebaiknya dibuang sepenuhnya karena bisa jadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri.
Tips aman konsumsi buah dan sayur:
-
Cuci bersih dengan air mengalir, jangan hanya disiram
-
Gunakan sikat sayur jika perlu
-
Simpan dalam lemari es setelah dicuci
-
Buang bagian yang sudah busuk, jangan hanya dipotong
Pentingnya Kesadaran Makanan Selama Kehamilan
Kehamilan bukan hanya tentang menghindari makanan tertentu, tetapi tentang membangun kesadaran penuh terhadap apa yang masuk ke dalam tubuh.
Janin mendapatkan semua nutrisinya dari tubuh ibu, dan itu termasuk dampak dari zat-zat berbahaya seperti bakteri, pestisida, hingga logam berat seperti merkuri.
Moms juga harus rajin membaca label makanan, bertanya saat membeli makanan di luar, dan tidak tergoda oleh makanan yang terlihat menggoda namun belum tentu aman.
Ingat, kesehatan bayi bergantung pada setiap keputusan kecil yang Moms buat setiap hari.
Tidak semua makanan yang terlihat lezat aman dikonsumsi selama kehamilan.
Lima makanan yang disebutkan di atas—ikan bermerkuri tinggi, keju lunak tak dipasteurisasi, makanan yang terlalu lama didiamkan, kecambah mentah, serta buah dan sayur yang tidak dicuci—adalah contoh nyata bahwa kehati-hatian sangat diperlukan.
Kehamilan adalah masa emas yang tidak bisa diulang. Jadi, bijaklah dalam memilih makanan dan selalu utamakan keselamatan Moms dan si kecil di dalam kandungan. Makanan sehat, janin kuat, dan ibu bahagia! **