Ribuan warga Prabumulih padati rute gerak jalan HUT RI ke-80. Peserta dari pelajar hingga umum tampil kreatif penuh semangat kemerdekaan.
![]() |
lomba gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, di Kota Prabumulih, Selasa (12/7/2025). Foto: Istimewa |
PRABUMULIH kembali memancarkan warna merah putih dengan cara yang istimewa. Selasa (12/8/2025) pagi, suasana kota terasa berbeda.
Jalanan yang biasanya ramai kendaraan berubah menjadi arena unjuk semangat kemerdekaan lewat lomba gerak jalan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Kawasan Pendopoan Rumah Dinas Wali Kota Prabumulih menjadi pusat kegiatan.
Sejak pukul 06.00 WIB, ratusan peserta sudah berdatangan, sebagian datang bersama rombongan sekolah, sebagian lagi membawa bendera merah putih berukuran besar.
Sementara itu, ribuan warga memadati sisi jalan, siap menyemangati peserta yang akan melintasi rute dari Rumah Dinas Wali Kota hingga Prabu Jaya.
Teriakan yel-yel, iringan musik perjuangan, dan tepuk tangan warga membuat udara pagi terasa penuh energi.
Beberapa peserta tampak mengenakan seragam unik, dari batik khas daerah hingga kostum kreatif yang memadukan unsur budaya lokal dan nasional.
Semua ini seolah menjadi potret nyata semangat nasionalisme dan cinta tanah air.
Hari Pertama: Parade Kreativitas Pelajar
Menurut Pedro Santoso, Ketua Pelaksana Gerak Jalan HUT RI ke-80, antusiasme peserta tahun ini luar biasa.
“Alhamdulillah, pelaksanaan hari ini berjalan lancar dan semarak. Dukungan dari masyarakat luar biasa. Mereka memadati sisi jalan, memberikan semangat kepada peserta,” ujarnya di sela-sela acara.
Pada hari pertama ini, total ada 184 tim dari jenjang SD dan 48 tim dari jenjang SMP yang ikut ambil bagian. Tidak hanya mengandalkan kekompakan langkah, para pelajar juga menampilkan yel-yel unik, koreografi formasi barisan, hingga kostum bertema kemerdekaan yang memikat perhatian penonton.
Di titik start, suasana semakin riuh ketika MC mengumumkan tiap tim yang akan berangkat.
Penonton bertepuk tangan dan bersorak, sementara peserta membalas dengan semangat yang tak kalah besar.
Beberapa sekolah bahkan membawa tim pendukung khusus, lengkap dengan bedug dan terompet.
Lomba dengan Aturan Tegas dan Penilaian Objektif
Kegiatan ini bukan sekadar hiburan. Pedro menjelaskan bahwa panitia menetapkan penilaian berdasarkan kekompakan, keserasian, semangat, serta kreativitas peserta.
“Kami bersyukur tahun ini peserta pelajar tidak ada yang melanggar aturan. Tidak ada atribut tidak pantas, apalagi simbol yang tidak relevan seperti bendera bajak laut One Piece,” katanya sambil tersenyum.
Ketegasan aturan ini merupakan hasil koordinasi bersama TNI dan Polri, demi memastikan acara tetap dalam koridor semangat kemerdekaan.
Setiap peserta diingatkan untuk menjaga etika penampilan dan tidak membawa atribut yang bisa menimbulkan kontroversi.
Hadiah dan Kategori Juara
Lomba gerak jalan ini memperebutkan berbagai hadiah menarik. Setiap jenjang memperebutkan Juara Utama 1, 2, dan 3, serta Harapan 1, 2, dan 3.
Ada pula kategori khusus untuk Juara Favorit, yang hanya berlaku untuk kategori umum.
Bagi peserta pelajar, kategori favorit tidak diberlakukan. Hal ini menurut panitia bertujuan menjaga fokus pada aspek pembinaan dan semangat kompetisi yang sehat.
Menyambut Hari Kedua: Giliran SMA dan Umum
Setelah kemeriahan hari pertama, panitia sudah menyiapkan kejutan di hari kedua, Rabu (13/8). Sebanyak 48 tim dari SMA sederajat dan 208 tim dari kategori umum akan tampil.
Pedro mengungkapkan bahwa kategori umum akan tampil lebih awal dari SMA.
“Banyak peserta umum yang usianya sudah sepuh. Kami ingin memberi mereka prioritas tampil lebih pagi agar fisiknya tetap prima,” jelasnya.
Sementara itu, kategori SMA biasanya menjadi favorit penonton karena variasi gerakannya yang lebih kompleks dan penuh kreativitas.
Tahun lalu, beberapa SMA bahkan menampilkan koreografi yang memadukan gerak jalan dengan tarian daerah.
Wali Kota Apresiasi dan Dorong Sportivitas
Wali Kota Prabumulih, H Arlan, turut hadir memberikan dukungan. Dalam sambutannya yang singkat namun penuh semangat, ia berkata, “Selamat lomba gerak jalan untuk semua peserta. Tampilkan yang terbaik dan sportif.”
Dukungan dari pemerintah kota menjadi penyemangat tersendiri bagi para peserta.
Terlebih, kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang selalu dinanti, tidak hanya oleh peserta, tetapi juga masyarakat umum.
Lebih dari Sekadar Lomba
Bagi sebagian orang, lomba gerak jalan mungkin hanya terlihat sebagai rangkaian hiburan HUT RI.
Namun, di Prabumulih, kegiatan ini memiliki makna yang lebih dalam.
Pertama, ia menjadi ajang silaturahmi lintas usia dan profesi.
Peserta tidak hanya berasal dari pelajar dan guru, tetapi juga kelompok masyarakat umum seperti komunitas hobi, paguyuban warga, hingga instansi pemerintah dan swasta.
Kedua, gerak jalan menjadi sarana edukasi bagi generasi muda. Dalam proses latihan, para pelajar belajar tentang disiplin, kerja sama tim, dan pentingnya menjaga kekompakan.
Mereka juga diajarkan untuk memahami sejarah perjuangan bangsa, yang tercermin dalam semangat dan simbol kemerdekaan yang mereka kenakan.
Warna Lokal yang Khas
Salah satu yang membedakan gerak jalan di Prabumulih dengan daerah lain adalah keberanian peserta memadukan unsur budaya lokal.
Beberapa tim mengenakan kain songket khas Sumatera Selatan, sementara yang lain menambahkan aksesori seperti tanjak dan payung tradisional.
Hal ini tidak hanya memperindah penampilan, tetapi juga menjadi bentuk promosi budaya daerah kepada masyarakat luas.
“Kita ingin menunjukkan bahwa nasionalisme dan kearifan lokal bisa berjalan beriringan,” kata salah satu guru pendamping dari SMP setempat.
Harapan untuk Tahun Depan
Menjelang penutupan acara hari pertama, Pedro menyampaikan harapannya agar kegiatan tahun depan bisa lebih besar dan meriah.
“Mungkin nanti kita bisa menambah kategori khusus untuk kostum terbaik atau yel-yel terinovatif. Yang penting, semangatnya tetap terjaga,” ucapnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung kegiatan seperti ini, karena menurutnya, merayakan kemerdekaan bukan hanya soal mengenang sejarah, tetapi juga menjaga kebersamaan.
Semangat yang Menular
Kemeriahan gerak jalan HUT RI ke-80 di Prabumulih menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan masih hidup dan terus diwariskan.
Dari pelajar SD hingga warga sepuh, semua ikut bergerak, melangkah bersama, dan menyuarakan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
Dan ketika ribuan langkah kaki berpadu di jalanan kota, terdengar jelas pesan yang ingin disampaikan: kemerdekaan adalah tentang kebersamaan, disiplin, dan semangat untuk terus maju.
Esok hari, giliran peserta SMA dan kategori umum yang akan mengisi jalanan dengan derap langkah mereka. Jika hari pertama sudah semeriah ini, bisa dipastikan hari kedua akan lebih memukau. **