Bukan cuma makanan manis, ada 5 penyebab gula darah tinggi yang jarang disadari. Waspadai sejak dini agar terhindar dari risiko diabetes.
Ilustrasi. [Mangoci4lawangpost.com]
SAAT membicarakan gula darah tinggi, pikiran kebanyakan orang langsung tertuju pada kue manis, permen, atau minuman boba yang menggoda.
Memang benar, makanan tinggi gula adalah salah satu faktor utama yang dapat mengacaukan kadar glukosa dalam darah.
Namun, menurut Bowo Pramono, ahli endokrinologi dari Universitas Gadjah Mada, ada banyak faktor lain yang diam-diam dapat memengaruhi kadar gula darah—dan sayangnya, faktor-faktor ini sering tidak disadari.
Efeknya mungkin tidak muncul langsung, tapi bisa terasa bertahun-tahun kemudian. Bahkan, beberapa orang baru menyadari ketika mereka sudah didiagnosis diabetes.
Kabar baiknya, mengenali faktor tersembunyi ini sejak awal bisa menjadi langkah penting untuk mencegah lonjakan gula darah yang berbahaya.
Mengapa Faktor Tersembunyi Ini Berbahaya?
Diabetes bukanlah penyakit yang muncul dalam semalam. Perubahan kecil dalam gaya hidup, stres, pola tidur, hingga kondisi kesehatan tertentu dapat perlahan memengaruhi metabolisme tubuh.
Jika kita terus mengabaikan pemicu-pemicu ini, gula darah akan semakin sulit dikendalikan.
Nah, berikut adalah 5 penyebab gula darah tinggi yang jarang diketahui menurut laman Eating Well.
1. Sakit atau Stres: Musuh Diam-Diam bagi Gula Darah
Banyak orang tidak sadar bahwa saat sedang sakit atau stres, tubuh sebenarnya sedang bekerja ekstra keras.
Dalam kondisi ini, hormon stres seperti kortisol dan zat peradangan (sitokin) meningkat.
Akibatnya, tubuh mulai memecah cadangan gula (glikogen) menjadi glukosa, bahkan membuat glukosa baru dari sumber non-karbohidrat.
Hasilnya? Kadar gula darah melonjak.
Ini bisa terjadi bahkan jika Anda tidak mengonsumsi makanan manis sama sekali.
Tips mengatasinya:
-
Rutin memantau gula darah jika sedang sakit.
-
Konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan.
-
Batasi minuman manis seperti soda atau kopi bergula.
-
Konsultasikan dengan tenaga medis jika lonjakan gula darah terasa signifikan.
2. Dehidrasi: Efek Samping yang Sering Terlupakan
Air adalah komponen vital untuk hampir semua fungsi tubuh—mengatur suhu, mengangkut nutrisi, hingga membuang limbah.
Saat tubuh kekurangan cairan, kadar glukosa dalam darah akan menjadi lebih pekat, membuat gula darah meningkat.
Ciri tubuh terhidrasi baik: warna urine yang pucat.
Ciri tubuh kekurangan cairan: warna urine gelap, pusing, dan lemas.
Langkah pencegahan:
-
Minum cukup air setiap hari, minimal 8 gelas.
-
Gunakan botol minum untuk memantau asupan cairan.
-
Variasikan dengan teh herbal atau air buah untuk rasa yang lebih segar.
3. Obat-Obatan Tertentu: Efek Samping yang Jarang Dibicarakan
Beberapa obat yang sering diresepkan, seperti steroid, penstabil suasana hati, statin (penurun kolesterol), dan diuretik (peluruh cairan), ternyata bisa memengaruhi kadar gula darah.
-
Diuretik meningkatkan frekuensi buang air kecil, sehingga gula dalam darah menjadi lebih pekat.
-
Steroid dapat mengganggu kerja insulin, membuat gula darah sulit terkontrol.
Saran penting:
-
Jangan hentikan obat tanpa petunjuk dokter.
-
Tanyakan pada dokter apakah ada alternatif obat yang lebih aman untuk gula darah.
-
Pantau gula darah secara berkala jika sedang menjalani terapi obat tertentu.
4. Perubahan Hormon: Tantangan yang Sering Dialami Wanita
Hormon tubuh memiliki peran besar dalam mengatur gula darah. Hormon seperti glukagon, amilin, epinefrin, kortisol, dan hormon pertumbuhan bisa memengaruhi naik-turunnya glukosa.
Wanita dengan diabetes tipe 1, misalnya, sering mengalami fluktuasi gula darah pada fase tertentu siklus menstruasi.
Pada masa kehamilan, hormon dari plasenta dapat meningkatkan resistensi insulin, memicu kenaikan gula darah.
Solusi praktis:
-
Lakukan pemeriksaan gula darah rutin, terutama saat hamil.
-
Diskusikan dengan ahli gizi untuk mengatur pola makan yang sesuai.
-
Catat perubahan gula darah selama siklus menstruasi untuk menemukan pola yang konsisten.
5. Kurang Tidur: Efeknya Lebih Serius dari yang Dibayangkan
Kurang tidur tidak hanya membuat Anda mengantuk keesokan harinya, tapi juga dapat mengganggu sensitivitas sel terhadap insulin.
Akibatnya, gula darah akan cenderung naik.
Tips menjaga kualitas tidur:
-
Tetapkan jam tidur dan bangun yang teratur.
-
Hindari penggunaan gawai setidaknya 1 jam sebelum tidur.
-
Jangan makan berat atau minum minuman berkafein menjelang tidur.
-
Ciptakan suasana kamar yang tenang dan gelap.
Mengenal Gejala Gula Darah Tinggi Sejak Dini
Agar lebih waspada, kenali beberapa gejala lonjakan gula darah yang umum terjadi:
-
Sering merasa haus dan lapar.
-
Sering buang air kecil.
-
Tubuh mudah lelah.
-
Penglihatan buram.
-
Luka sulit sembuh.
Jika gejala-gejala ini mulai sering Anda rasakan, segera periksakan gula darah ke fasilitas kesehatan terdekat.
Langkah Pencegahan yang Efektif
Menjaga gula darah bukan berarti Anda harus menghindari semua makanan manis seumur hidup.
Kuncinya adalah keseimbangan dan kesadaran akan faktor-faktor lain yang memengaruhi.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan:
-
Atur pola makan dengan gizi seimbang.
-
Olahraga teratur, minimal 30 menit sehari.
-
Kelola stres dengan meditasi, hobi, atau teknik pernapasan.
-
Cukupi kebutuhan tidur setiap malam.
-
Perbanyak minum air untuk menghindari dehidrasi.
Kadar gula darah tinggi bukan hanya akibat terlalu banyak makan gula. Stres, dehidrasi, obat-obatan, perubahan hormon, dan kurang tidur ternyata juga berperan besar.
Dengan memahami penyebab-penyebab tersembunyi ini, Anda bisa mengambil langkah pencegahan lebih awal, menjaga tubuh tetap sehat, dan menghindari risiko diabetes di masa depan.
Ingat: mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. **