Seorang penjual donat di Palembang menjadi korban penipuan hingga kehilangan motor. Aksi pelaku terekam CCTV dan kini kasus ditangani Polrestabes Palembang.
Tangkapan layar rekaman CCTV. (*/IST)
SEORANG penjual donat di Palembang bernama Sahroni (57) menjadi korban penipuan hingga kehilangan sepeda motor yang menjadi satu-satunya alat transportasi untuk berjualan.
Aksi pelaku bahkan terekam jelas dalam rekaman CCTV.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II, Kota Palembang, pada Rabu (20/8/2025) sekitar pukul 08.35 WIB.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak seorang pria berbadan tegap mengenakan masker berdiri di pinggir jalan.
Tak lama kemudian, korban datang mengendarai motornya. Saat korban turun, pelaku dengan cepat membawa kabur motor Honda Genio BG-6246-ACW milik korban.
Usai kejadian, korban langsung membuat laporan ke SPKT Polrestabes Palembang untuk menindaklanjuti kasus tersebut.
Modus Pelaku: Pura-pura Pesan Donat
Menurut keterangan istri korban, Warda (55), kejadian bermula saat ia dan suaminya sedang berjualan donat di Pasar Suro.
Pelaku datang dengan berpura-pura hendak membeli 10 kotak donat, namun batal karena stok sudah habis.
"Besoknya dia datang lagi, waktu itu donat tinggal dua setengah kotak. Semua dibeli dengan harga Rp100 ribu," ujar Warda.
Pelaku kemudian kembali memesan 10 kotak donat untuk keperluan kantor dan meminta korban menemaninya mengambil uang DP pesanan. Tanpa curiga, korban menuruti ajakan tersebut.
Tak berhenti di situ, pelaku juga menambahkan pesanan 10 kotak donat lagi dan kembali mengajak korban ke lokasi lain dengan alasan mengambil uang di rumahnya.
Motor Dipinjam, Tak Kembali
Setibanya di lokasi yang ditunjuk, pelaku berpura-pura menunggu istrinya mengambil uang.
Ia lalu meminjam motor korban dengan dalih mengambil uang tersebut. Namun, setelah berjam-jam ditunggu, pelaku tak kunjung kembali.
"Suami saya pulang dengan berjalan kaki dalam keadaan bingung. Dari CCTV terlihat suami saya menuruti saja perintah pelaku, seperti dalam keadaan terhipnotis," kata Warda.
Usaha Terhenti, Polisi Diminta Bertindak Cepat
Akibat kejadian itu, Sahroni dan istrinya tidak bisa berjualan lagi karena kehilangan motor yang menjadi sarana utama usaha mereka.
"Kami hanya berharap pihak kepolisian bisa segera menangkap pelaku agar tidak ada orang lain yang menjadi korban," harap Warda.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan berdasarkan laporan dan bukti rekaman CCTV yang telah diterima. **