MPKMB IPB University 2025: Semangat Jatayu Harsakala dan Janji Beasiswa Rp30 Miliar

IPB University sambut 5.563 mahasiswa baru di MPKMB ke-62. Pemprov Jabar siapkan beasiswa Rp30 miliar untuk mendorong inovasi pertanian berkelanjutan.

Ilustrasi. [Mangoci4lawangpost.com]

SUASANA
di Grha Widya Wisuda, Kampus IPB Dramaga, terasa begitu berbeda pada Senin pagi, 11 Agustus 2025. Ribuan wajah penuh antusias memenuhi ruangan, menyambut awal perjalanan baru mereka di dunia perkuliahan. Inilah momen penting Masa Pengenalan Kampus Mahasiswa Baru (MPKMB) ke-62 IPB University — sebuah tradisi yang bukan sekadar seremonial, tapi juga titik awal terbentuknya karakter dan visi mahasiswa.

Tahun ini, IPB University menyambut 5.563 mahasiswa baru program Sarjana (S1). Mereka datang dari berbagai penjuru nusantara, membawa cerita, mimpi, dan semangat yang sama: menjadi bagian dari kampus yang dikenal sebagai pionir inovasi pertanian di Indonesia.

Yang membuat MPKMB kali ini semakin istimewa adalah kehadiran Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM). Tidak sekadar hadir, KDM membawa kabar gembira — sekaligus tantangan — untuk para mahasiswa baru yang dijuluki Jatayu Harsakala.

Kolaborasi Besar: IPB University x Pemprov Jabar

Salah satu momen bersejarah dalam acara ini adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara IPB University dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kolaborasi ini mencakup berbagai bidang, tetapi yang paling mencuri perhatian adalah komitmen bersama dalam penyediaan beasiswa pendidikan.

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, bersama KDM, menandatangani MoU tersebut dengan visi yang sama: membuka akses pendidikan yang lebih luas bagi mahasiswa berprestasi, hingga tingkat doktoral (S3).

KDM mengumumkan, Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran beasiswa sebesar Rp30 miliar. Tidak main-main, beasiswa ini menyasar mahasiswa terbaik yang mampu menciptakan produk unggul di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.

“Saya akan beri ruang IPB University untuk berekspresi di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Beasiswa ini untuk mahasiswa terbaik yang mampu melahirkan produk unggul bagi rakyat,” ujar KDM, disambut tepuk tangan meriah ribuan mahasiswa baru.

Pertanian Sebagai Pondasi Ekonomi Jawa Barat

Bagi KDM, pertanian bukan sekadar sektor produksi pangan. Lebih dari itu, ia adalah tulang punggung ekonomi Jawa Barat. Ia menegaskan, pertanian masih menyumbang 60 persen pertumbuhan ekonomi provinsi ini. Angka yang luar biasa besar, sekaligus menjadi peluang emas bagi mahasiswa IPB University untuk berkontribusi nyata.

Namun, KDM juga mengingatkan tentang tantangan besar yang sedang dihadapi: pola makan yang tidak alami, pencemaran lingkungan, modifikasi genetik berlebihan, hingga penggunaan pestisida yang merusak tanah dan air.

Kepada mahasiswa baru, ia berpesan agar IPB University bisa mengembalikan siklus pertanian ke arah yang alami, menciptakan ekosistem pertanian yang kokoh, sehat, dan berkelanjutan.

Lima Karakter “er” ala Kang Dedi

Selain bicara soal beasiswa dan pertanian, KDM juga memberikan motivasi karakter yang ia sebut dengan konsep lima “er”. Prinsip ini diharapkan menjadi pegangan hidup mahasiswa selama menempuh pendidikan dan setelah lulus.

  1. Cager – sehat jasmani dan rohani.

  2. Bager – memiliki empati dan kepedulian sosial.

  3. Bener – menjunjung integritas dan kejujuran.

  4. Pinter – terus mengasah kemampuan intelektual.

  5. Singer – mau bekerja keras tanpa gengsi.

Menurutnya, kecerdasan intelektual saja tidak cukup. Banyak generasi muda sekarang yang pintar berkat akses teknologi, tapi kurang daya juang. “Ilmu akan berarti kalau dijalankan dengan karakter yang benar,” tegasnya.

Pesan untuk Generasi Jatayu Harsakala

Julukan Jatayu Harsakala yang disematkan untuk mahasiswa baru tahun ini bukanlah tanpa makna. Dalam mitologi, Jatayu adalah simbol keberanian dan pengorbanan, sedangkan Harsakala menggambarkan semangat yang membara.

KDM mengajak para mahasiswa untuk menjadi generasi yang tidak hanya berorientasi pada gelar, tetapi juga mampu memberi solusi nyata bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya pengalaman di lapangan, bukan hanya belajar di ruang kelas.

“Pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, bahkan kedokteran organik berbasis alam — semua itu adalah masa depan kita. Mari kita wujudkan bersama,” ujarnya.

Rektor IPB: Inovasi dan Kolaborasi adalah Kunci

Rektor IPB University, Prof. Arif Satria, menegaskan bahwa kampusnya sudah lama menjadi pusat inovasi pertanian yang diakui dunia. Dengan adanya dukungan dari Pemprov Jabar, ia optimistis akan lahir lebih banyak produk unggulan dan teknologi ramah lingkungan dari mahasiswa.

Ia juga mengapresiasi semangat KDM yang memberikan beasiswa besar dan ruang berekspresi bagi mahasiswa. “Kerja sama ini bukan hanya soal dana, tapi soal visi bersama membangun masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Harapan dan Tantangan ke Depan

MPKMB ke-62 ini hanyalah langkah pertama bagi 5.563 mahasiswa baru IPB University. Tantangan di depan mungkin besar, tetapi bekal motivasi, dukungan beasiswa, dan semangat kolaborasi menjadi modal yang sangat kuat.

Dalam lima tahun ke depan, publik menunggu bagaimana generasi Jatayu Harsakala mengubah teori menjadi aksi, inovasi menjadi solusi, dan mimpi menjadi kenyataan.

Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Orientasi Kampus

MPKMB 2025 di IPB University tidak hanya memperkenalkan mahasiswa baru pada lingkungan kampus, tetapi juga membuka pintu peluang besar melalui beasiswa Rp30 miliar dari Pemprov Jabar. Lebih dari itu, acara ini menjadi momentum untuk meneguhkan komitmen bersama dalam membangun pertanian berkelanjutan, memperkuat karakter, dan melahirkan inovator masa depan.

Seperti kata KDM, “Bangunlah karakter bangsa dan kembangkan sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian daerah.” Sebuah pesan yang sepertinya akan terus bergema di hati ribuan mahasiswa baru IPB University tahun ini. **