Kapolda Sumsel memastikan insiden perusakan pos polisi dan gedung DPRD Sumsel murni aksi kerusuhan, bukan bagian dari rencana demonstrasi 1 September 2025.
Kapolda Sumsel memastikan insiden perusakan pos polisi dan gedung DPRD Sumsel murni aksi kerusuhan, bukan bagian dari rencana demonstrasi 1 September 2025. Foto: Istimewa
KEPALA Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Kapolda Sumsel), Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, menegaskan bahwa insiden perusakan pos polisi dan gedung DPRD Sumsel pada Minggu (31/8/2025) dini hari tidak ada kaitannya dengan rencana aksi demonstrasi yang dijadwalkan berlangsung Senin (1/9/2025).
“Peristiwa itu murni aksi kerusuhan. Bukan bagian dari agenda unjuk rasa besok,” ujar Andi Rian saat memberikan keterangan pers di Mapolda Sumsel.
Dalam kejadian tersebut, polisi mengamankan sedikitnya 50 remaja yang diduga kuat terlibat dalam perusakan fasilitas umum.
Mayoritas dari mereka masih berusia belasan tahun, bahkan ada yang masih berstatus pelajar.
Kapolda menekankan pentingnya peran orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak ikut terlibat dalam aksi anarkis di jalanan.
“Kami mengimbau masyarakat, terutama orang tua, agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya,” tegasnya.
Kerusakan Pos Polisi Diduga Akibat Bom Molotov
Dua pos polisi mengalami kerusakan parah dalam insiden tersebut, yakni pos di kawasan Simpang Lima DPRD Sumsel dan pos Ditlantas Polda Sumsel.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga serangan dilakukan menggunakan bom molotov.
“Ada indikasi penggunaan bom molotov karena munculnya api di lokasi. Namun siapa provokator di balik insiden ini masih dalam penyelidikan,” jelas Andi Rian.
Polda Sumsel kini tengah mengumpulkan bukti dan mendalami keterangan dari para remaja yang diamankan untuk mengungkap aktor intelektual di balik kerusuhan.
Langkah Antisipasi Menjelang Aksi Unjuk Rasa
Menjelang aksi demonstrasi yang akan digelar pada 1 September 2025, kepolisian memperketat pengamanan di sejumlah titik rawan di Kota Palembang.
Polda Sumsel juga telah menurunkan personel tambahan untuk memastikan kondisi tetap kondusif.
“Pengamanan akan dilakukan maksimal. Kami ingin memastikan aksi besok berjalan damai tanpa ada pihak yang menunggangi dengan aksi anarkis,” pungkas Kapolda Sumsel.
Dengan adanya insiden ini, masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi isu yang beredar di media sosial.
Polisi menegaskan komitmennya untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Sumatera Selatan. **