Pemerintah luncurkan program RPL untuk 12.500 guru agar bisa kuliah S1 gratis. Semua bisa dilakukan online, tanpa skripsi dan tetap bisa mengajar!
![]() |
Ilustrasi. (*/Mangoci4lawangpost.com) |
PERNAHKAH Anda membayangkan bisa kuliah tanpa harus meninggalkan pekerjaan, tanpa harus membuat skripsi, dan bahkan dibayar setiap semester?
Inilah kenyataan manis yang kini bisa dirasakan oleh 12.500 guru di seluruh Indonesia.
Pada momen spesial menjelang Hari Kemerdekaan RI ke-80, Presiden Prabowo Subianto memberikan "kado ulang tahun" istimewa kepada para pahlawan tanpa tanda jasa.
Melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), pemerintah meluncurkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang ditujukan bagi para guru yang belum memiliki ijazah strata satu (S1) atau diploma empat (D4).
Janji yang Jadi Nyata di Hari Pendidikan Nasional
Program ini bukan muncul tiba-tiba. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyebut bahwa program RPL ini merupakan realisasi janji Presiden Prabowo saat memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.
Menurut Mu’ti, guru saat ini dituntut memiliki kualifikasi akademik yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Untuk itulah, pemerintah membuka 12.500 kuota bagi guru untuk menyelesaikan kuliah S1 atau D4 melalui jalur RPL di 112 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Apa Itu RPL? Belajar dari Pengalaman, Bukan dari Nol
Program RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) merupakan bentuk inovasi dalam dunia pendidikan tinggi yang memungkinkan pengalaman profesional guru dihargai sebagai kredit akademik.
“Program RPL ini memberikan pengakuan hingga 70% dari beban SKS berdasarkan pengalaman mengajar,” ungkap Suparto, Direktur Guru PAUD dan Pendidikan Nonformal Kemendikdasmen.
Jika kuliah S1 biasanya memerlukan 144 SKS, maka peserta RPL hanya perlu menyelesaikan sekitar 30% sisanya, atau sekitar dua semester.
Yang menarik, tidak ada kewajiban membuat skripsi. Cukup mengikuti perkuliahan dan tugas-tugas berbasis modul digital.
Kuliah Online, Tetap Mengajar Seperti Biasa
Satu hal yang paling melegakan: semua proses pembelajaran dilakukan secara daring. Artinya, para guru tetap bisa menjalankan tugas utamanya di sekolah tanpa harus bolak-balik ke kampus.
“Karena program ini dilaksanakan secara daring, maka guru tidak perlu meninggalkan tugas pokoknya,” tambah Suparto.
Skema Afirmasi: Prioritaskan Guru Senior
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTKPG) Nunuk Suryani menjelaskan bahwa skema bantuan ini menyasar guru-guru yang sudah lama mengabdi namun belum memiliki ijazah S1 atau D4. Rentang usia penerima utama berada pada 50 hingga 55 tahun.
“Kami merasa perlu melakukan intervensi agar para guru ini bisa mengikuti PPG dan akhirnya mendapatkan Tunjangan Profesi Guru,” ujar Nunuk.
Dengan bekal ijazah S1/D4 dari program RPL, para guru ini nantinya bisa melanjutkan ke Pendidikan Profesi Guru (PPG) — pintu masuk menuju sertifikasi dan tunjangan profesi.
Tanpa Skripsi, Dapat Bantuan Rp 3 Juta per Semester
Program RPL bukan hanya memberikan pengakuan akademik, tapi juga bantuan biaya pendidikan.
Pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp 3 juta per semester untuk setiap peserta, yang langsung disalurkan ke kampus melalui Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).
Artinya, para guru tidak perlu khawatir soal biaya kuliah. Mereka hanya perlu fokus belajar dan menyelesaikan modul sesuai jadwal yang telah ditentukan.
112 Kampus Siap Menampung Guru Hebat
Ada sebanyak 112 perguruan tinggi di Indonesia yang telah ditunjuk untuk melaksanakan program ini.
Mulai dari universitas negeri hingga swasta, semua sudah siap menyambut para peserta program RPL.
Ini menjadi kolaborasi besar antara pemerintah pusat, perguruan tinggi, dan institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu guru — dari sisi akademik, kompetensi, dan profesionalitas.
Mengapa Program Ini Sangat Penting?
-
Meningkatkan Mutu Pendidikan Nasional
Guru dengan latar belakang pendidikan formal yang memadai akan lebih mudah memahami perkembangan pedagogi dan teknologi pembelajaran terkini. -
Membuka Jalan Menuju Sertifikasi
Sertifikasi guru tidak bisa ditempuh tanpa ijazah S1 atau D4. Program RPL jadi solusi cepat bagi guru senior yang sudah lama mengabdi tapi belum tersertifikasi. -
Mendorong Pemerataan Pendidikan
Program ini membantu guru di daerah terpencil atau pelosok untuk memperoleh kesempatan kuliah tanpa harus meninggalkan tempat tugas. -
Memperkuat Etos Profesionalisme
Dengan RPL, guru merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berkembang — bukan hanya sekadar mengajar, tapi juga menjadi pembelajar seumur hidup.
Cara Daftar Program RPL untuk Guru
Meski pendaftaran belum diumumkan secara resmi, biasanya Kemendikdasmen akan mengumumkan melalui:
-
Website resmi Kemendikdasmen
-
Kanal Dirjen GTK
-
Surat edaran ke Dinas Pendidikan kabupaten/kota
-
Media sosial resmi Kementerian Pendidikan
Calon peserta diharapkan segera menyiapkan dokumen pendukung, seperti:
-
SK pengangkatan
-
Riwayat pengalaman mengajar
-
KTP & KK
-
Ijazah terakhir
-
Surat rekomendasi dari kepala sekolah
Investasi Pendidikan untuk Guru, Investasi Masa Depan Bangsa
Langkah pemerintah dalam memberikan ruang dan kesempatan kepada para guru untuk menempuh pendidikan tinggi patut diapresiasi.
Bukan sekadar wacana, tapi tindakan nyata: kuliah gratis, tanpa skripsi, tetap mengajar, dan bahkan dapat bantuan biaya.
Program RPL untuk 12.500 guru ini menjadi bukti bahwa negara hadir dalam meningkatkan kualitas SDM pendidik.
Dan tentu, saat guru semakin cerdas dan profesional, anak didiknya pun akan tumbuh menjadi generasi unggul penerus bangsa.
Jadi, untuk para guru: Jangan lewatkan kesempatan emas ini. Masa depan ada di tangan Anda — dan negara mendukung penuh langkah Anda untuk terus belajar dan menginspirasi. **