Diskon Token Listrik 50 Persen Kembali! Pelanggan PLN Bisa Hemat Besar Hingga Akhir 2025

PLN kembali gelontorkan diskon token listrik 50% sebelum akhir 2025. Pelajari syarat, jadwal, dan cara klaim agar tagihan listrik makin hemat!

Ilustrasi. (*/Mangoci4lawangpost.com)

KABAR
gembira untuk jutaan pelanggan PLN! Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melanjutkan program diskon token listrik 50% yang sempat populer di awal tahun 2025. 

Kabar ini datang langsung dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, saat menghadiri Indonesia Shopping Festival (ISF) 2025 di Jakarta, Kamis (14/8/2025).

Program ini akan kembali disalurkan sebelum akhir tahun 2025, setelah melalui proses evaluasi panjang yang melibatkan Kementerian Keuangan, PLN, dan kementerian terkait lainnya.

“Skema ini pernah dijalankan pada Januari–Februari 2025 dan terbukti sangat efektif. PLN saat ini sedang mengkaji detailnya untuk penerapan kembali,” ujar Susiwijono.

Mengapa Diskon Listrik Penting untuk Daya Beli Masyarakat?

Kenaikan harga bahan pokok, biaya transportasi, hingga kebutuhan sehari-hari membuat banyak rumah tangga mulai berhitung lebih ketat dalam mengelola pengeluaran. 

Tarif listrik adalah salah satu pos yang tak bisa dihindari.

Pemerintah menilai, diskon listrik dapat membantu menjaga daya beli dan mendorong konsumsi masyarakat. 

Hal ini terbukti pada awal tahun, saat kebijakan serupa membantu jutaan rumah tangga berhemat hingga ratusan ribu rupiah per bulan.

Siapa yang Berhak Mendapatkan Diskon?

Pada penerapan Januari–Februari lalu, program ini berlaku untuk pelanggan PLN dengan daya terpasang 2.200 VA atau lebih rendah

Artinya, sebagian besar rumah tangga menengah ke bawah masuk dalam kategori penerima manfaat.

Meski pemerintah belum mengumumkan secara resmi kriteria terbaru, besar kemungkinan syaratnya tidak akan jauh berbeda dari periode sebelumnya, agar sasaran tetap tepat.

Anggaran dan Tantangan Implementasi

Tidak mudah bagi pemerintah untuk langsung menggelontorkan program ini. Alasannya, diskon listrik masuk dalam kategori subsidi dan kompensasi energi yang harus dianggarkan dengan teliti.

Pada periode awal tahun 2025, program ini menelan biaya sekitar Rp 10 triliun hanya untuk dua bulan pelaksanaan. 

Itulah mengapa rencana melanjutkan diskon di Juni–Juli 2025 batal, dan diganti dengan Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, penyusunan anggaran membutuhkan waktu lebih lama, terutama karena pembayaran kompensasi ke PLN belum sepenuhnya rampung.

Dampak Positif ke Ekonomi

Diskon token listrik bukan hanya menguntungkan konsumen, tetapi juga memberi stimulus ekonomi.

  • Rumah tangga memiliki lebih banyak dana sisa untuk belanja kebutuhan lain.

  • Pelaku usaha kecil bisa mengurangi biaya operasional.

  • Pemerintah daerah ikut terbantu karena konsumsi listrik tetap terjaga.

Analisis dari Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kemenkeu menunjukkan, pada kuartal I 2025, kebijakan ini ikut mendorong perputaran uang di sektor ritel dan jasa.

Bagaimana Cara Klaim Diskon Listrik?

Jika pemerintah memutuskan menggunakan skema yang sama seperti sebelumnya, cara klaim diskon token listrik 50% cukup mudah. 

Berdasarkan pengalaman Januari–Februari 2025, ada beberapa langkah yang biasanya ditempuh:

  1. Bagi pelanggan prabayar (token): Diskon otomatis diterapkan saat membeli token listrik melalui aplikasi PLN Mobile, ATM, minimarket, atau kanal pembayaran online.

  2. Bagi pelanggan pascabayar: Potongan akan langsung tercantum pada tagihan bulanan yang diterima.

  3. Tidak perlu daftar manual, karena PLN menggunakan data pelanggan yang sudah ada untuk menentukan penerima manfaat.

Kapan Program Ini Berjalan?

Meskipun tanggal pasti belum diumumkan, Susiwijono memastikan bahwa diskon listrik akan kembali disalurkan sebelum akhir tahun 2025

Artinya, masyarakat kemungkinan bisa menikmatinya pada November atau Desember 2025, bertepatan dengan tingginya kebutuhan listrik menjelang libur panjang akhir tahun.

Tips Maksimalkan Manfaat Diskon Listrik

Agar hemat yang dirasakan lebih optimal, penerima manfaat bisa menerapkan strategi berikut:

  • Gunakan listrik seperlunya dan hindari menyalakan peralatan elektronik yang tidak dipakai.

  • Isi token listrik saat program sedang berlangsung untuk mendapatkan potongan maksimal.

  • Catat penggunaan harian agar tidak boros meskipun ada potongan harga.

  • Manfaatkan dana sisa dari penghematan untuk kebutuhan penting lainnya, seperti tabungan atau perbaikan rumah.

Harapan ke Depan

Banyak pihak berharap agar diskon listrik PLN tidak hanya menjadi program jangka pendek, tetapi bisa menjadi bagian dari strategi perlindungan sosial yang lebih luas.

Jika keberhasilan pada awal 2025 menjadi acuan, bukan tidak mungkin pemerintah mempertimbangkan program listrik hemat secara berkala, terutama saat inflasi tinggi atau daya beli masyarakat melemah.

Kabar kembalinya diskon token listrik 50% adalah angin segar bagi masyarakat. 

Meski pemerintah masih mengkaji detail teknis dan anggarannya, kepastian bahwa program ini akan hadir kembali di akhir 2025 memberi kesempatan bagi jutaan rumah tangga untuk berhemat.

Bagi pelanggan PLN, ini saat yang tepat untuk mulai mengatur strategi penggunaan listrik agar manfaat potongan harga bisa dirasakan maksimal. 

Jangan lupa pantau pengumuman resmi dari PLN dan Kementerian terkait, supaya tidak ketinggalan jadwal penerapan program ini. **