Temukan perbedaan rilis pers dan advertorial, dari tujuan, proses, hingga biaya, agar tak tertipu membaca berita yang ternyata promosi.
Ilustrasi. (*/Mangoci4lawangpost.com)
DI ERA digital yang serba cepat, informasi membanjiri kita setiap detik.
Saat menggulir layar ponsel atau membaca portal berita, kita sering menemukan artikel yang terlihat seperti berita biasa, tetapi sebenarnya adalah promosi terselubung.
Inilah yang membuat rilis pers dan advertorial kerap disamakan oleh pembaca awam. Padahal, keduanya memiliki tujuan, proses pembuatan, dan karakteristik yang sangat berbeda.
Memahami perbedaan keduanya tidak hanya penting bagi pembaca agar tidak terkecoh, tetapi juga bagi praktisi komunikasi, humas, dan pelaku bisnis untuk memilih strategi publikasi yang tepat.
Mari kita kupas tuntas perbedaan ini, mulai dari definisi, karakteristik, hingga tips mengenalinya.
1. Rilis Pers: Informasi Fakta untuk Publik
Rilis pers atau siaran pers adalah pernyataan resmi tertulis yang dibuat oleh organisasi, perusahaan, atau individu untuk disebarkan kepada media massa.
Tujuannya sederhana: menginformasikan hal yang memiliki nilai berita.
Karakteristik Rilis Pers:
-
Tujuan utama: Memberi informasi faktual yang relevan, seperti peluncuran produk baru, pengumuman acara, pencapaian, atau klarifikasi isu.
-
Sifat konten: Objektif, netral, dan mengikuti kaidah jurnalistik.
-
Struktur penulisan: Menggunakan format piramida terbalik dan mencakup unsur 5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How).
-
Proses publikasi: Dikirimkan ke jurnalis atau redaksi. Keputusan memuat atau tidak sepenuhnya ada di pihak media.
-
Biaya: Gratis. Media memuat rilis pers jika dianggap layak dan penting.
-
Identitas: Disertai kontak humas untuk verifikasi informasi.
Contoh sederhana:
Sebuah universitas merilis siaran pers tentang pembukaan program studi baru. Berita tersebut kemudian diolah oleh jurnalis menjadi artikel informatif tanpa nada promosi berlebihan.
2. Advertorial: Promosi Terselubung yang Elegan
Advertorial adalah gabungan dari kata "advertising" (iklan) dan "editorial".
Bentuknya seperti artikel berita atau opini, tetapi sebenarnya konten berbayar yang bertujuan mempromosikan produk atau jasa.
Karakteristik Advertorial:
-
Tujuan utama: Mempromosikan produk, jasa, atau brand dengan cara halus dan tidak terlalu terlihat seperti iklan biasa.
-
Sifat konten: Informatif, tetapi cenderung subjektif dan persuasif.
-
Proses publikasi: Dibuat oleh tim pemasaran atau agensi, lalu dipublikasikan sesuai kesepakatan dan pembayaran.
-
Biaya: Berbayar, dengan tarif bergantung pada posisi dan durasi tayang.
-
Identitas: Media kredibel memberi label seperti "advertorial", "artikel sponsor", atau "iklan".
Contoh sederhana:
Sebuah brand skincare membayar media untuk menulis artikel tentang "Tips Merawat Kulit di Musim Kemarau" yang di dalamnya menyebutkan keunggulan produk mereka.
3. Tabel Perbandingan Rilis Pers vs Advertorial
Aspek | Rilis Pers (Press Release) | Advertorial (Advertising Editorial) |
---|---|---|
Tujuan | Memberikan informasi bernilai berita | Mempromosikan produk/jasa/brand |
Sifat | Faktual, objektif, netral | Subjektif, persuasif |
Keputusan | Ditentukan oleh redaksi/jurnalis | Sesuai kontrak dan pembayaran |
Biaya | Gratis (publisitas) | Berbayar |
Penulis | Tim PR atau humas | Tim pemasaran/agensi |
Identitas | Tidak berlabel khusus | Diberi label "iklan" atau "sponsor" |
4. Mengapa Penting Memahami Perbedaannya?
Bagi pembaca, memahami perbedaan rilis pers dan advertorial akan membantu:
-
Mengidentifikasi sumber informasi: Apakah artikel tersebut benar-benar berita independen atau bagian dari promosi?
-
Menghindari bias informasi: Konten advertorial biasanya menonjolkan sisi positif tanpa menyentuh kelemahan.
-
Meningkatkan literasi media: Dengan kritis, pembaca dapat memilah mana informasi publik dan mana konten komersial.
Bagi praktisi komunikasi, pengetahuan ini membantu:
-
Memilih strategi publikasi yang tepat: Apakah cukup dengan rilis pers untuk mendapatkan publisitas gratis, atau memerlukan advertorial untuk kontrol penuh atas pesan?
-
Mengatur anggaran promosi: Rilis pers tidak berbiaya, tetapi hasilnya bergantung pada media. Advertorial berbayar namun pesan terpublikasi sesuai rencana.
-
Membangun citra merek: Advertorial bisa dikemas edukatif sehingga promosi terasa alami.
5. Tips Mengenali Advertorial di Media
Meski sering disamarkan, advertorial biasanya memiliki tanda-tanda berikut:
-
Ada label khusus: "Artikel sponsor", "Iklan", atau "Advertorial".
-
Nada tulisan positif berlebihan: Hampir semua informasi mendukung satu produk atau jasa.
-
Call to action: Mengajak pembaca membeli, mendaftar, atau mencoba produk.
-
Minim sudut pandang lain: Tidak ada pembanding atau informasi dari pihak ketiga.
6. Tips Membuat Rilis Pers yang Menarik untuk Media
Bagi pelaku bisnis atau humas, berikut trik agar rilis pers Anda dilirik jurnalis:
-
Fokus pada nilai berita: Hindari kesan promosi, tekankan dampak atau manfaat bagi publik.
-
Gunakan data dan fakta: Sertakan angka, kutipan narasumber, dan bukti pendukung.
-
Tulis ringkas dan jelas: Maksimal satu hingga dua halaman.
-
Sertakan foto atau infografis: Konten visual memperkuat daya tarik.
-
Cantumkan kontak narahubung: Mudahkan media melakukan verifikasi.
7. Mana yang Harus Dipilih?
Tidak ada jawaban tunggal. Jika Anda ingin publisitas gratis dengan risiko tidak semua media memuatnya, rilis pers adalah pilihan tepat.
Namun, jika ingin kontrol penuh atas pesan dan waktu tayang, advertorial bisa menjadi senjata promosi yang efektif — asalkan dikemas dengan nilai informasi yang menarik bagi pembaca.
Rilis pers dan advertorial ibarat dua jalur berbeda menuju publikasi di media massa.
Rilis pers mengandalkan nilai berita untuk menarik perhatian jurnalis, sementara advertorial mengandalkan pembayaran untuk memastikan pesan tersampaikan apa adanya.
Bagi pembaca, membedakan keduanya akan meningkatkan literasi media dan menghindarkan dari bias informasi.
Bagi pelaku bisnis, memahami perbedaannya adalah langkah strategis dalam memilih cara berkomunikasi dengan publik. **
Di tengah derasnya arus informasi, kemampuan memilah mana berita dan mana promosi adalah bekal penting agar kita tidak mudah terbuai oleh kata-kata manis media. **