1.323 Guru Sekolah Rakyat Dilantik, Janji Baru untuk Anak Bangsa

Kemensos lantik 1.323 guru Sekolah Rakyat di 100 titik seluruh Indonesia, wujudkan harapan pendidikan anak dari keluarga kurang mampu.

Pelantikan guru Sekolah Rakyat, Jum'at (8/7/2025). Foto: Istimewa

DI TENGAH
udara hangat Jakarta pada Jumat, 8 Agustus 2025, Gedung Aneka Bhakti Kementerian Sosial (Kemensos) dipenuhi suasana yang berbeda. Ratusan wajah penuh semangat, sebagian di antaranya memancarkan kebanggaan yang tak bisa disembunyikan, hadir untuk sebuah momen bersejarah: pelantikan 1.323 guru Sekolah Rakyat.

Acara ini berlangsung secara daring dan luring sekaligus, menjangkau 100 titik penempatan di seluruh Indonesia. Tak hanya sekadar seremonial, pelantikan ini adalah awal dari sebuah perjalanan panjang yang akan menentukan masa depan ribuan anak dari keluarga kurang mampu.

Gus Ipul: “Ini Bukan Sekadar Pelantikan”

Menteri Sosial Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, menegaskan bahwa momen ini lebih dari sekadar mengukuhkan status guru. Bagi beliau, pelantikan adalah janji suci yang diucapkan di hadapan Tuhan, negara, dan hati nurani masing-masing.

“Janji bahwa anak-anak dari keluarga miskin dan terpinggirkan tidak akan lagi tumbuh tanpa harapan,” ujar Gus Ipul, penuh penekanan.

Dari total guru yang dilantik, 42 di antaranya ditempatkan di wilayah Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menghidupkan misi Sekolah Rakyat: memberikan pendidikan berkualitas dan lingkungan yang sehat bagi anak-anak yang sebelumnya terpinggirkan dari akses pendidikan.

Target 100 Sekolah Rakyat Tercapai 15 Agustus 2025

Kemensos bergerak cepat. Saat ini sudah ada 70 Sekolah Rakyat yang beroperasi, dan dalam waktu kurang dari seminggu—tepatnya pada 15 Agustus 2025—target 100 sekolah akan tercapai.

BACA JUGA: Kenapa Guru Sekolah Rakyat Ramai-Ramai Mundur? Ini Fakta Mengejutkannya!

BACA JUGA: GURU dan ORANGTUA WAJIB TAHU! Ini Cara MUDAH Download Buku Paket Kurikulum Merdeka 2025 PDF, Teks, & Audio!

“Insyaallah nanti pada tanggal 15, jika sarana dan prasarananya sudah selesai, maka akan ada 100 titik Sekolah Rakyat akan berdiri dan memiliki nomor pokok sekolah nasional (NPSN),” jelas Gus Ipul.

Tak berhenti di situ, ia juga membocorkan rencana 59 sekolah tambahan yang akan mulai beroperasi pada September 2025. Saat ini, 853 formasi guru tengah dipersiapkan untuk menghidupkan sekolah-sekolah baru tersebut.

Amanah dari Presiden: Pendidikan Adalah Hak Semua Anak

Di tengah pidatonya, Gus Ipul menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto. Pesan tersebut menegaskan bahwa setiap anak dari keluarga kurang mampu harus memiliki akses pendidikan yang layak.

“Nafas dari pesan ini adalah keyakinan bahwa nasib bukanlah takdir yang tak bisa diubah. Ia adalah jalan yang bisa kita pilih dengan keberanian, pengorbanan, dan kesetiaan pada cita-cita,” tegas Gus Ipul.

Presiden juga menekankan agar tidak ada satu pun anak yang kehilangan masa depan hanya karena keadaan ekonomi keluarganya.

Mengajar dan Menyejahterakan

Menjadi guru Sekolah Rakyat bukanlah tugas yang ringan. Selain mengajar, mereka juga memiliki misi sosial: membantu meningkatkan kesejahteraan anak dan keluarganya.

Gus Ipul menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada para guru yang memilih bertahan dan mengabdi di Sekolah Rakyat, meski jalannya tidak selalu mulus. Ia berjanji akan memperjuangkan hak-hak mereka.

“Kami di Kemensos akan memastikan hak-hak para kepala sekolah, para guru, dan tenaga kependidikan dipenuhi sesuai ketentuan perundangan,” tandasnya.

Lebih dari Sekadar Sekolah

Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar membaca, menulis, atau berhitung. Ia adalah oase di tengah keterbatasan, tempat di mana anak-anak menemukan arti percaya diri, mimpi, dan peluang untuk mengubah hidup.

Banyak dari anak-anak ini datang dari latar belakang keluarga yang bahkan kesulitan menyediakan biaya transportasi atau perlengkapan sekolah. Guru-guru Sekolah Rakyat, dengan segala keterbatasannya, berusaha memberikan pendidikan yang membebaskan, bukan hanya sekadar mengajar kurikulum.

Tantangan di Lapangan

Meski visi besarnya mulia, jalan menuju keberhasilan program ini penuh tantangan. Mulai dari keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil, akses transportasi yang sulit, hingga kurangnya fasilitas belajar yang memadai.

Namun, dengan sinergi antara pemerintah, guru, dan masyarakat, Sekolah Rakyat diyakini mampu menjadi tonggak perubahan pendidikan di Indonesia.

Gelombang Kedua: Memperluas Harapan

Rencana peluncuran 59 Sekolah Rakyat baru pada September 2025 menandakan bahwa program ini tidak akan berhenti. Gus Ipul optimistis, semakin banyak guru yang bersedia mengabdi di daerah-daerah terpencil, semakin luas pula jangkauan pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.

Kehadiran gelombang kedua ini bukan sekadar memperluas jaringan sekolah, tapi juga memperluas harapan—bahwa tidak ada anak Indonesia yang dibiarkan tertinggal.

Menggenggam Masa Depan Bersama

Pelantikan 1.323 guru Sekolah Rakyat adalah langkah besar dalam perjalanan panjang membangun pendidikan inklusif di Indonesia. Bagi para guru, ini adalah awal dari pengabdian yang akan menguji kesabaran, dedikasi, dan komitmen mereka.

Bagi anak-anak di pelosok negeri, ini adalah pintu menuju masa depan yang lebih cerah. Dan bagi bangsa, ini adalah pengingat bahwa pendidikan adalah investasi terbesar yang tak boleh diabaikan. **