Mengenal 5W1H dalam Dunia Jurnalistik, Pilar Utama Penulisan Berita yang Akurat dan Informatif

Ilustrasi

DALAM
dunia jurnalistik, akurasi dan kejelasan informasi merupakan fondasi utama yang tidak bisa ditawar. 

Untuk mencapai hal tersebut, wartawan dibekali dengan prinsip dasar yang dikenal sebagai 5W1H

Istilah ini merupakan singkatan dari enam unsur pertanyaan dalam Bahasa Inggris, yaitu What, Who, When, Where, Why, dan How

Keenam pertanyaan ini digunakan sebagai alat bantu untuk menggali informasi secara lengkap, menyeluruh, dan objektif.

Apa Itu 5W1H?

5W1H adalah metode pengumpulan dan penyusunan informasi yang menjadi kerangka utama dalam menulis berita. 

Dengan menjawab keenam unsur ini, sebuah berita dapat dikatakan utuh karena telah mencakup semua aspek penting dari suatu peristiwa.

Berikut penjelasan masing-masing unsur 5W1H:

  1. What (Apa)
    Pertanyaan ini merujuk pada peristiwa utama atau inti dari berita. Misalnya: "Apa yang terjadi?"
    Contoh: "Terjadi kebakaran hebat di Pasar Senen."

  2. Who (Siapa)
    Mengidentifikasi subjek atau pihak yang terlibat dalam peristiwa. Misalnya: "Siapa yang terlibat atau terkena dampak?"
    Contoh: "Kebakaran melibatkan lebih dari 50 kios pedagang."

  3. When (Kapan)
    Menjawab waktu kejadian, baik tanggal maupun jam.
    Contoh: "Kebakaran terjadi pada Selasa dini hari pukul 02.00 WIB."

  4. Where (Di mana)
    Menginformasikan lokasi kejadian.
    Contoh: "Lokasi kebakaran berada di Blok A Pasar Senen, Jakarta Pusat."

  5. Why (Mengapa)
    Mencari alasan atau penyebab terjadinya peristiwa.
    Contoh: "Kebakaran diduga disebabkan oleh korsleting listrik dari salah satu kios elektronik."

  6. How (Bagaimana)
    Menjelaskan proses atau kronologi peristiwa berlangsung.
    Contoh: "Api mulai terlihat dari bagian belakang kios dan cepat merambat karena banyaknya bahan mudah terbakar."

Bagaimana Wartawan Menentukan 5W1H?

Untuk mendapatkan informasi 5W1H secara akurat, wartawan umumnya menggunakan beberapa metode, antara lain:

  1. Wawancara Langsung (Interview)
    Wartawan mendatangi narasumber yang memiliki keterlibatan atau pengetahuan tentang peristiwa. Pertanyaan disusun berdasarkan 5W1H agar informasi yang diperoleh lengkap.

  2. Observasi Lapangan (Field Observation)
    Wartawan melakukan observasi langsung di lokasi kejadian guna mengamati suasana, kondisi, dan memperoleh informasi visual yang bisa memperkuat berita.

  3. Studi Dokumen (Document Review)
    Dalam beberapa kasus, wartawan juga memeriksa dokumen pendukung seperti laporan resmi, pernyataan pers, atau rekaman CCTV untuk mengisi unsur 5W1H.

  4. Verifikasi Data
    Wartawan tidak hanya mengumpulkan informasi dari satu sumber. Semua informasi harus diverifikasi melalui sumber yang berbeda untuk memastikan keakuratan.

Contoh Penerapan 5W1H dalam Berita

Judul: Kebakaran Hebat di Pasar Senen, 50 Kios Ludes Terbakar

Isi Berita:
Kebakaran hebat (What) terjadi di Pasar Senen, Jakarta Pusat (Where) pada Selasa (When) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. 

Sedikitnya 50 kios (Who) ludes dilalap si jago merah. 

Menurut keterangan sementara dari petugas damkar, kebakaran diduga berasal dari korsleting listrik (Why) di salah satu kios elektronik. 

Api cepat menyebar karena banyaknya bahan mudah terbakar dan keterlambatan penanganan awal (How). 

Tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Penutup

5W1H bukan hanya alat teknis, tetapi prinsip dasar dalam menjaga integritas jurnalistik. 

Tanpa keenam unsur ini, berita akan terasa timpang dan membingungkan pembaca. 

Dengan menerapkan 5W1H secara konsisten, wartawan tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk pemahaman publik yang benar terhadap suatu peristiwa.

Dengan demikian, setiap berita yang disusun berdasarkan 5W1H akan menjadi produk jurnalistik yang informatif, faktual, dan kredibel. **