Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Psikolog Empat Lawang Bagikan Cara Melatih Anak Berpuasa

 

Ilustrasi

SEPERTI yang diketahui bahwa anak-anak belum diwajibkan untuk berpuasa. Namun jika ayah bunda ingin mengajarkan anak-anak untuk berpuasa maka bisa dilakukan sejak dini. Agar ketika anak sudah besar, mereka sudah tak asing lagi sama yang namanya puasa. 

Jangan dipaksakan ya, karena segala sesuatu yang dipaksakan akan berpengaruh dengan kondisi psikis anak.

Nah bagaimana caranya mengajarkan anak berpuasa agar puasa terasa menyenangkan?.

Psikolog Empat Lawang, Rahmawati membagikan tips-tips untuk melatih anak-anak berpuasa di bulan Ramadhan ini.

Menurut Rahmawati, sebelum mengajarkan anak-anak untuk berpuasa, orang tua harus menjadi contoh atau model untuk anak-anaknya.

"Jauh-jauh hari sudah dikenalkan tentang puasa dengan cara orang tua juga harus berpuasa. Karena anak-anak sifatnya ialah meniru yang dilakukan oleh orang dewasa," kata Rahmawati kepada Rakyat Empat Lawang, Kamis (23/3/2023).

Terapkan reward dan punishment agar anak-anak belajar puasa. Bila perlu buat perjanjian dan target antara orang tua dan anak. Boleh juga dibuat reward dan punishment agar anak-anak semangat belajar berpuasa.

Rahmawati melanjutkan, reward bisa dibuat berjenjang. Misalnya dari puasa setengah hari menjadi sehari full. Intinya ialah pengenalan dan pembiasaan terlebih dahulu.

Terpenting ialah, orang tua harus mampu menerangkan kepada anak bahwa puasa bertujuan agar bisa memahami kondisi orang-orang yang tidak mampu dan kesusahan mencari makan, dan berikan pemahaman-pemahamqn tentang puasa lainnya.

"Anak-anak jangan dipaksa. Nanti malah mundur. Jadi puasanya tidak menyenangkan," ujarnya.

Selain reward dan punishment, menu buka puasa juga mempengaruhi semangat anak-anak untuk belajar puasa.

Rahmawati menambahkan, anak-anak bisa diajarkan untuk berpuasa idealnya saat sudah bisa diajak berkomunikasi yakni umur 4-5 tahun tergantung kemampuan anak dan bagaimana orang tua mengenalkan tentang puasa ke anaknya. 

"Kalau udah bisa, kayak anak saya mulainya pas TK. Tahun pertama mereka puasa, Alhamdulillah full 30 hari semua padahal baru coba tahun pertama. Tahun ini anak-anak saya sudah ngitung-ngitung hari kapan puasa, excited merekanya menanti-nanti puasa," tutup Rahmawati.***