Mendagri dan Mentan Sidak Pasar Km 5 Palembang, Harga Pangan Dipantau

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sidak ke Pasar Km 5 Palembang, pantau harga pangan dan distribusi beras SPHP.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sidak ke Pasar Km 5 Palembang, pantau harga pangan dan distribusi beras SPHP. Foto: Istimewa 

SUASANA
Pasar Km 5 Palembang mendadak ramai pada Jumat (5/9), ketika dua pejabat tinggi negara melakukan inspeksi mendadak (sidak). 

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman turun langsung mengecek kondisi harga pangan serta pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Bulog Sumsel Babel.

“Kedatangan ini spontan, tidak ada agenda resmi. Kami ingin melihat langsung kondisi pasar,” ujar Tito usai berdialog dengan sejumlah pedagang.

Harga Cabai hingga Tomat

Dalam perbincangan singkat, para pedagang mengungkapkan kondisi harga sejumlah bahan pokok. Cabai merah dijual sekitar Rp40 ribu per kilogram, cabai rawit Rp50 ribu, bawang merah dan bawang putih Rp40 ribu, serta tomat Rp10 ribu.

“Kemarin sempat naik, sekarang sudah agak turun,” kata salah seorang pedagang.

Pastikan Beras SPHP Tersedia

Selain harga cabai dan bawang, kedua menteri juga memantau ketersediaan beras SPHP di pasar. Tito menegaskan, harga beras SPHP yang berada di bawah Rp12 ribu per kilogram sangat membantu masyarakat.

“Masyarakat membeli bukan hanya karena murah, tapi kualitasnya juga bagus,” jelasnya.

Tito juga mendorong masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam kebutuhan pangan. “Cabai bisa ditanam di mana saja, bahkan dengan sistem hidroponik. Yang penting ada upaya mandiri,” tegasnya.

Kolaborasi Jaga Inflasi

Mentan Amran Sulaiman menambahkan, sidak bersama Mendagri menjadi bentuk kolaborasi pemerintah menjaga stabilitas harga pangan.

“Beras kerap menjadi indikator inflasi. Tapi inflasi kita sudah turun ke 2,31 persen. Ini menunjukkan ketersediaan pangan terjaga,” ujarnya.

Amran memastikan stok beras nasional aman. Menurutnya, ketersediaan beras saat ini mencapai 1,3 juta ton. Bahkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras hingga September meningkat tiga juta ton dibandingkan tahun lalu.

“Data BPS sejalan dengan pemantauan di lapangan. Ini bukti produksi dan distribusi berjalan baik,” pungkasnya. **