Kasus DBD di Musi Rawas melonjak hingga 94 kasus sejak Januari–Agustus 2025. Dinkes imbau warga tingkatkan kebersihan lingkungan dan waspada gejala awal.
Ilustrasi. (Empatlawang Post)
KASUS Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas terus menunjukkan tren peningkatan signifikan.
Dari Januari hingga Agustus 2025, tercatat sebanyak 94 warga terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Musi Rawas, Drg. Maya Kesuma Surya, MARS melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Renaldi Oktavianus, didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Iwan Joko Sulistio.
“Peningkatan kasus DBD cukup terasa sejak memasuki bulan Juli. Kalau dulu biasanya terkonsentrasi di Kecamatan Tugumulyo, Mangunharjo, dan sedikit di Muara Beliti, kini sudah menyebar ke wilayah lain seperti BTS Ulu, Cecar, Muara Kelingi, Muara Lakitan, hingga Megang Sakti,” ujar Iwan Joko.
Menurutnya, tingginya mobilitas masyarakat serta kondisi lingkungan yang kurang bersih menjadi faktor utama penyebaran.
Dari hasil pemeriksaan epidemiologi, banyak ditemukan jentik nyamuk di penampungan air maupun tempat yang tidak terjaga kebersihannya.
“Hal ini menunjukkan risiko penularan cukup tinggi. Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di lingkungan yang kotor dan tidak terawat,” jelasnya.
Langkah Antisipasi Dinkes
Dinas Kesehatan Musi Rawas kini terus menggalakkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui metode 3M+, yaitu menguras, menutup, mengubur, serta memanfaatkan kembali barang bekas.
Untuk penampungan air berukuran besar yang sulit dikuras, dilakukan larvasidasi.
“Penyemprotan (fogging) bukan langkah utama. Itu hanya dilakukan jika terjadi peningkatan kasus demam di suatu wilayah. Pencegahan paling efektif tetap menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Iwan Joko.
Masyarakat Diminta Waspada
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk mengenali gejala awal DBD, seperti demam tinggi, sakit kepala, lemas, hingga mual dan muntah.
“Kasus paling banyak terjadi pada anak usia sekolah dasar. Jika ada anak yang mengalami demam tanpa sebab jelas dan tidak kunjung sembuh, segera bawa ke fasilitas kesehatan agar cepat ditangani,” imbau Iwan.
Melalui kesempatan ini, Dinkes Musi Rawas mengajak warga meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta bersama-sama mencegah berkembangnya sarang nyamuk.
“Kebersihan lingkungan menjadi kunci utama menekan penyebaran DBD,” tutupnya. **