Sumsel Ngebut! Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi dalam 4 Tahun, Kalahkan Nasional

Ekonomi Sumatera Selatan tumbuh 5,42% di triwulan II-2025, tertinggi dalam 4 tahun terakhir dan melampaui rata-rata nasional.

Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto. Foto: Istimewa

PEREKONOMIAN Sumatera Selatan tengah melaju kencang. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mengungkapkan, triwulan II-2025 menjadi periode emas bagi provinsi ini. 

Pertumbuhan ekonomi yang dicapai bukan hanya mencetak rekor tertinggi dalam empat tahun terakhir, tetapi juga berhasil melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, membeberkan fakta mengejutkan: pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,42% secara tahunan (year-on-year/y-on-y) dan 4,65% secara kuartalan (quarter-to-quarter/q-to-q)

Bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang "hanya" 5,12% y-on-y dan 4,04% q-to-q pada periode yang sama. Ini artinya, Sumsel bukan sekadar mengikuti arus, melainkan menyalip laju pertumbuhan rata-rata nasional.

“Pertumbuhan ini menjadikan Sumatera Selatan sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua di Sumatera, setelah Kepulauan Riau,” ungkap Wahyu.

Bukan Sekadar Angka, tapi Lompatan Besar

Capaian ini tak datang tiba-tiba. Data BPS menunjukkan bahwa secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Sumsel di semester I-2025 mencapai 5,32% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Angka ini juga lebih tinggi dibanding triwulan I-2025 yang mencatat 5,22% y-on-y.

Peningkatan ini menandakan tren positif yang konsisten. Dalam bahasa sederhana, Sumsel sedang berada di jalur yang tepat, dengan mesin-mesin ekonominya bekerja lebih efisien dan lebih cepat dibanding sebelumnya.

Pertumbuhan Kuartalan: Sektor Pertambangan Jadi Bintang

Jika ditilik dari pertumbuhan kuartalan (q-to-q), ekonomi Sumsel tumbuh 4,65% dibanding triwulan sebelumnya. 

Lonjakan ini banyak disumbang oleh sektor Pertambangan dan Penggalian yang tumbuh 10,04%.

Sektor ini memang menjadi salah satu tulang punggung ekonomi Sumsel, mengingat provinsi ini kaya sumber daya alam seperti batubara, minyak bumi, dan gas. 

Kenaikan harga komoditas global serta peningkatan volume produksi membuat sektor ini melonjak tajam.

Namun, bukan hanya sektor produksi yang menguat. Dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) mencatat lonjakan fantastis 19,41%

Artinya, aktivitas belanja pemerintah, baik untuk pembangunan infrastruktur maupun program sosial, ikut menyuntikkan energi besar ke perekonomian.

Pertumbuhan Tahunan: Akomodasi dan Kuliner Jadi Penggerak

Dari sisi tahunan (y-on-y), pertumbuhan 5,42% ternyata banyak ditopang oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, yang tumbuh 10,29%

Lonjakan ini mencerminkan peningkatan aktivitas pariwisata dan jasa kuliner di Sumsel, terutama di kota-kota seperti Palembang, Pagar Alam, dan Lubuk Linggau.

Kenaikan sektor ini bisa dikaitkan dengan berbagai agenda besar, termasuk event olahraga, festival budaya, dan lonjakan wisata domestik

Dampaknya terasa pada peningkatan hunian hotel, penjualan makanan-minuman, hingga sektor jasa pendukung lainnya.

Dari sisi pengeluaran, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencatat pertumbuhan tertinggi 5,65%. PMTB adalah indikator investasi, baik dalam bentuk pembangunan infrastruktur, pembelian mesin, maupun perluasan fasilitas produksi. Ini menandakan iklim investasi di Sumsel sedang kondusif.

Semesteran: Ekspor Barang dan Jasa Melonjak

Secara semesteran (c-to-c), pertumbuhan ekonomi Sumsel tercatat 5,32%, dipimpin oleh sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum yang tumbuh 9,53%. Dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa menjadi pahlawan dengan pertumbuhan 9,29%.

Kenaikan ekspor ini dipicu oleh tingginya permintaan pasar luar negeri terhadap komoditas unggulan Sumsel, mulai dari batubara, karet, hingga minyak sawit. 

Kinerja ini sekaligus membuktikan bahwa ekonomi Sumsel tak hanya bertumpu pada pasar domestik, tetapi juga cukup kuat bersaing di pasar global.

PDRB Sumsel: Angka yang Menggambarkan Kekuatan

Pada triwulan II-2025, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumsel atas dasar harga berlaku mencapai Rp 180,45 triliun. Kontribusi ini setara 13,82% dari total PDRB Sumatera.

Dengan kontribusi sebesar itu, Sumsel jelas menjadi pemain utama dalam perekonomian regional. Angka ini mencerminkan besarnya potensi dan kekuatan ekonomi provinsi yang dikenal sebagai "Bumi Sriwijaya" ini.

Mengapa Sumsel Bisa Ngebut?

Beberapa faktor yang membuat Sumsel melaju kencang antara lain:

  1. Diversifikasi Sektor – Tidak hanya mengandalkan tambang, sektor pariwisata, kuliner, dan perdagangan juga berkembang pesat.

  2. Dukungan Pemerintah – Lonjakan PKP menunjukkan pemerintah daerah dan pusat gencar melakukan belanja publik.

  3. Iklim Investasi Kondusif – PMTB yang tinggi mengindikasikan investor percaya dengan prospek ekonomi Sumsel.

  4. Pasar Ekspor Kuat – Permintaan komoditas Sumsel di pasar internasional terus meningkat.

  5. Event dan Pariwisata – Aktivitas wisata dan event budaya mendorong sektor jasa tumbuh pesat.

Tantangan di Depan Mata

Meski angkanya memukau, tantangan tetap mengintai. Ketergantungan pada sektor pertambangan membuat Sumsel rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global. 

Selain itu, daya beli masyarakat dan ketahanan usaha mikro perlu terus diperkuat agar pertumbuhan bisa merata hingga ke lapisan bawah.

BPS Sumsel sendiri mengingatkan bahwa menjaga momentum pertumbuhan memerlukan kerja sama semua pihak—mulai dari pemerintah, swasta, hingga masyarakat. Tanpa itu, pencapaian ini bisa saja melambat.

Prospek ke Depan

Jika tren positif ini berlanjut, bukan mustahil Sumsel bisa menyalip Kepulauan Riau dan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera. 

Apalagi, pemerintah pusat telah merencanakan sejumlah proyek strategis nasional di wilayah ini, mulai dari pengembangan kawasan industri hingga infrastruktur transportasi.

Dengan kombinasi sumber daya alam, pariwisata, dan investasi, Sumsel berpeluang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi Sumsel di triwulan II-2025 adalah sinyal kuat bahwa provinsi ini sedang berada di jalur percepatan. 

Dengan pertumbuhan 5,42% y-on-y dan 4,65% q-to-q, Sumsel tak hanya mencetak rekor empat tahun, tapi juga melampaui nasional. 

Sektor pertambangan, akomodasi, kuliner, investasi, dan ekspor menjadi mesin utama. Tantangan masih ada, tetapi peluang untuk melesat lebih tinggi juga terbuka lebar. **