Seorang pria di Palembang tewas dibacok pamannya sendiri usai cekcok gara-gara masalah anak. Pelaku terancam 15 tahun penjara.

Seorang pria di Palembang tewas dibacok pamannya sendiri usai cekcok gara-gara masalah anak. Pelaku terancam 15 tahun penjara. Foto: Ils/ist
PERISTIWA tragis terjadi di Palembang, Sumatera Selatan. Seorang pria bernama Yoga (25) tewas setelah dibacok pamannya sendiri, EK (40), dengan senjata tajam pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Peristiwa berdarah itu berlangsung di Gang Duren, Jalan SH Wardoyo, Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, sekitar pukul 19.30 WIB.
Bapak tiri korban, Herman, menjelaskan cekcok bermula dari masalah sepele terkait anak. Menurutnya, anak Yoga sempat bermain ke rumah EK, namun diusir hingga mengadu ke korban.
“Korban tidak terima anaknya diusir, lalu mendatangi pelaku. Mereka sempat kejar-kejaran sebelum akhirnya pembacokan terjadi di rumah warga,” ujar Herman, Minggu (31/8).
Ia menambahkan, hubungan keluarga tersebut memang sudah lama renggang. “Mereka ini sudah lama musuhan, tidak pernah ngobrol,” katanya.
Tewas Karena Pendarahan
Kapolsek SU I, AKP Heri, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebut korban meninggal dunia diduga akibat syok pendarahan, karena tidak ada warga yang berani menolong saat peristiwa berlangsung.
“Benar, telah terjadi penganiayaan yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia. Motifnya karena korban tidak senang anaknya dimarahi pelaku,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan medis di RSUD Palembang Bari, korban mengalami lima luka bacokan di beberapa bagian tubuh, antara lain di siku kanan, pergelangan tangan kanan, kaki kanan bawah lutut, serta luka besar di paha kanan.
“Korban baru dievakuasi setelah keluarga mengetahui sekitar satu jam kemudian,” jelas Heri.
Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara
Atas perbuatannya, EK kini ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun penjara.
“Pelaku sudah kami amankan dan dikenakan Pasal 338 KUHP,” tegas Kapolsek.
Peristiwa ini menambah deretan kasus kekerasan dalam lingkup keluarga yang berakhir tragis di Palembang. **