Gubernur Sumsel Pimpin Upacara HUT RI ke-80, Pejabat Wajib Kenakan Pakaian Adat

Pemerintah Provinsi Sumsel gelar upacara HUT RI ke-80 di Griya Agung. Gubernur Herman Deru pimpin upacara dengan aturan wajib pakaian adat Sumsel bagi pejabat wanita.

 upacara peringatan HUT RI ke-80 di halaman Griya Agung Palembang, Minggu (17/8/2025). Gubernur Sumsel, Herman Deru, bertindak langsung sebagai inspektur upacara. Foto: Istimewa

PEMERINTAH
Provinsi Sumatera Selatan menggelar upacara peringatan HUT RI ke-80 di halaman Griya Agung Palembang, Minggu (17/8/2025). Gubernur Sumsel, Herman Deru, bertindak langsung sebagai inspektur upacara yang berlangsung khidmat dan penuh makna.

Upacara dimulai dengan pengibaran bendera merah putih oleh Pasukan Pengibar Bendera Provinsi Sumsel, dilanjutkan dengan pembacaan teks Undang-Undang Dasar 1945 oleh Ketua DPRD Sumsel, Andie Dinialdie.

Sebagai komandan upacara, dipercayakan kepada AKBP Irfan Abdul Gofar, alumni Akademi Kepolisian 2013 yang kini menjabat sebagai Danyon A Pelopor Satbrimob Polda Sumsel. Sementara itu, Komandan Paskibraka dipegang oleh Letda Adm Inisenius Karel Yoga Purwanto, lulusan Akademi Angkatan Udara 2024.

Petugas pembawa bendera adalah Fanesa Tri Margareta, siswi MAN 1 Muara Enim, kelahiran Panang Jaya 19 Maret 2009. Sedangkan petugas pengibar bendera terdiri dari Muhammad Farhan Athaya (Musi Banyuasin), Muhammad Rafil Naufal (OKU), dan Muhammad Fadil Dewantara (OKU Timur). Mereka merupakan putra-putri terbaik daerah Sumsel yang berhasil lolos seleksi ketat Paskibraka tingkat provinsi.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Deru mengeluarkan aturan khusus bagi para pejabat wanita dan istri pejabat yang hadir. Mereka diwajibkan mengenakan pakaian adat Sumsel, mulai dari Palembang, Komering, Muba, Musi, OKU Selatan, hingga Lahat dan Pagar Alam.

“Untuk bapak-bapak pakai PDUB sesuai standar. Kalau ibu-ibunya, baik istri pejabat maupun pejabat perempuan itu sendiri, wajib memakai pakaian adat bernuansa Sumsel,” ujar Deru.

Menurutnya, aturan ini bukan sekadar simbol seremonial, tetapi juga bagian dari upaya melestarikan budaya lokal. “Kita harus bangga karena pakaian adat yang dipakai dalam upacara HUT RI ke-80 ini adalah warisan leluhur kita. Ini menjadi benteng pertahanan budaya daerah,” tegasnya.

Upacara yang berlangsung penuh khidmat ini semakin meneguhkan komitmen Pemprov Sumsel untuk menjaga nasionalisme sekaligus mengangkat identitas daerah melalui kebanggaan terhadap pakaian adat dan tradisi leluhur. **