Ambulance apung Polairud Polda Sumsel sukses evakuasi lansia penderita stroke dari Desa Upang Marga ke RS AK Gani Palembang melalui jalur sungai.
SEBUAH aksi kemanusiaan kembali dilakukan oleh jajaran Direktorat Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Sumatera Selatan.
Ambulance apung yang siaga di Pos Pangkalan Sandar Upang, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, berhasil mengevakuasi Somad, seorang pria lansia penderita stroke, pada Kamis (14/8/2025).
Evakuasi dilakukan dari Desa Upang Marga menuju RS AK Gani Palembang melalui jalur Sungai Musi.
Kejadian bermula saat pihak keluarga menghubungi personel Polairud untuk meminta bantuan transportasi medis, mengingat akses darat yang terbatas.
Direktur Polairud Polda Sumsel, Kombes Pol Sonny Mahar Budi Aditiyawan, melalui Komandan Kapal V-1027 Upang, Aipda Ardianto, mengatakan bahwa permintaan tersebut langsung direspons cepat.
“Kami mendapat telepon dari warga Desa Upang Marga yang melaporkan adanya lansia penderita stroke. Tanpa menunggu lama, anggota kami langsung mengerahkan speedboat yang difungsikan sebagai ambulance apung untuk menjemput pasien,” ungkap Aipda Ardianto.
Sesampainya di rumah pasien, petugas bersama keluarga menggotong Somad menggunakan tandu menuju kapal.
Perjalanan menyusuri Sungai Musi memakan waktu sekitar satu jam. Setibanya di Dermaga Benteng Kuto Besak (BKB), pasien langsung dipindahkan ke ambulance darat menuju Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS AK Gani.
Aipda Ardianto menegaskan, kondisi geografis Desa Upang yang dikelilingi perairan membuat ambulance apung menjadi sarana vital dalam pelayanan medis darurat.
“Alhamdulillah, Pak Somad sudah sampai di IGD dan sedang mendapat perawatan. Harapan kami, beliau segera pulih dan kembali bersama keluarga,” ujarnya.
Program ambulance apung Polairud Polda Sumsel menjadi bukti nyata sinergi antara kepolisian dan masyarakat.
Inovasi ini memberikan akses cepat bagi warga di daerah pesisir dan perairan yang sulit dijangkau kendaraan darat, sekaligus menyelamatkan nyawa dalam kondisi darurat. **