Presiden Prabowo fokus pada pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat lewat 5 program prioritas 2025 yang menyasar desa dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto. (*/ist)
KETIKA bicara soal pembangunan Indonesia ke depan, tak cukup hanya berbicara tentang infrastruktur atau angka pertumbuhan ekonomi.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memilih pendekatan yang lebih menyentuh langsung kebutuhan dasar rakyat.
Melalui arahan langsung Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, terungkap bahwa tahun 2025 akan menjadi momentum penting.
Pemerintah akan menggencarkan lima program prioritas nasional, yang fokus utamanya adalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi rakyat desa.
Dalam sebuah momen penting di Gedung Lantang Torang, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, pada peringatan HUT ke-23 Lamandau (Senin, 4 Agustus 2025), Mendes Yandri secara gamblang membeberkan lima program strategis Presiden Prabowo. Apa saja? Mari kita ulas satu per satu.
1. Makan Bergizi Gratis: Bukan Sekadar Isu, Ini Nyata!
Program Makan Bergizi Gratis menjadi program unggulan pertama yang langsung menyasar anak-anak sekolah dan masyarakat rentan.
Tak main-main, anggaran program ini disebutkan sangat besar.
Artinya, selain berdampak pada pemenuhan gizi masyarakat, program ini juga diharapkan mampu menciptakan perputaran ekonomi desa yang sehat.
Mengapa? Karena kebutuhan bahan pangan seperti ayam, telur, sayur-mayur, dan hasil pertanian lokal akan meningkat pesat.
“Kita butuh ayam banyak, telur banyak. Jadi mohon Pak Bupati bisa kerja sama dengan peternak dan petani lokal. Ini peluang besar,” tegas Menteri Yandri.
2. Tiga Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Harga rumah yang kian tak terjangkau menjadi mimpi buruk banyak orang, terutama Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menjawab tantangan itu, pemerintah mengusung program pembangunan dan renovasi tiga juta rumah.
Bukan sekadar angka, program ini menyasar pada pemerataan perumahan di seluruh wilayah, termasuk pedesaan.
Menteri Yandri bahkan menyatakan kesiapan menggandeng Bupati Lamandau untuk bertemu Menteri Perumahan demi mempercepat realisasi.
“Rumah layak itu hak rakyat. Kita akan bantu mereka memiliki hunian yang manusiawi,” tambah Yandri.
Program ini tidak hanya soal tempat tinggal, tapi juga pemulihan martabat warga yang selama ini terpinggirkan.
3. Cek Kesehatan Gratis: Cegah Sebelum Terlambat
Berapa banyak masyarakat desa yang takut ke dokter karena biaya? Program cek kesehatan gratis dari Presiden Prabowo menjadi angin segar.
Warga kini bisa deteksi dini penyakit tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun.
Menteri Yandri menekankan bahwa pendekatan preventif jauh lebih efektif dan murah dibanding pengobatan saat penyakit sudah parah.
“Dengan cek kesehatan gratis, kita bisa menghindari tragedi. Ini bukan soal program saja, ini soal nyawa,” ujarnya.
Dengan pendekatan ini, akses layanan kesehatan dasar bukan lagi privilese, tapi hak semua warga negara.
4. Sekolah Gratis: Anak Desa Berhak Bermimpi Tinggi
Pendidikan adalah fondasi masa depan bangsa. Melalui program sekolah gratis, pemerintah ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak Indonesia yang gagal sekolah karena urusan biaya.
Program ini menyasar seluruh wilayah, terutama desa-desa terpencil. Kabupaten Lamandau disebut menjadi salah satu calon penerima program tersebut.
“InsyaAllah Lamandau akan dapat sekolah gratis. Kita ingin semua anak punya peluang yang sama,” jelas Menteri Yandri.
Langkah ini dinilai bisa menghapus kesenjangan pendidikan dan membuka jalan menuju generasi emas Indonesia.
5. Koperasi Merah Putih: Mesin Ekonomi Desa
Apa artinya bantuan tanpa keberlanjutan? Maka, program terakhir adalah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi berbasis komunitas.
Koperasi ini diharapkan menjadi alat produksi, distribusi, hingga pemasaran produk-produk lokal.
Artinya, desa tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen mandiri yang kuat.
Program ini selaras dengan cita-cita membangkitkan ekonomi gotong royong, menumbuhkan wirausaha desa, dan menekan angka kemiskinan secara organik.
Integrasi Program: Dari Gizi, Pendidikan hingga Ekonomi
Kelima program prioritas ini tidak berdiri sendiri. Ada benang merah yang menyatukan semuanya—yakni membangun fondasi sosial ekonomi Indonesia dari akar rumput. Dimulai dari anak-anak, keluarga, hingga struktur ekonomi desa.
Satu anak yang mendapat makan bergizi, bisa tumbuh sehat dan cerdas lewat sekolah gratis.
Kesehatannya dijaga melalui layanan medis gratis. Ketika dewasa, ia bisa membangun rumah yang layak lewat program perumahan, lalu bergabung dengan koperasi untuk mengembangkan usaha. Semuanya saling terhubung.
Fokus pada Desa: Bangun Indonesia dari Pinggiran
Dengan fokus besar pada desa, program Prabowo memegang teguh prinsip "Bangun Indonesia dari Pinggiran" yang selama ini digaungkan.
Kehadiran Mendes PDT di Kabupaten Lamandau menegaskan keseriusan pemerintah dalam mendengarkan dan bertindak langsung dari daerah.
Bersama Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, dan Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, sinergi pusat-daerah diharapkan semakin kuat.
Tantangan dan Harapan
Tentu, program-program ini bukan tanpa tantangan. Dibutuhkan pengawasan ketat, transparansi, dan kerja sama lintas sektor agar dana besar tidak hanya berhenti di atas kertas.
Namun, jika semua elemen masyarakat bersinergi, program ini bisa menjadi terobosan sosial terbesar dalam sejarah Indonesia modern.
Program prioritas Presiden Prabowo bukan sekadar janji politik. Ini adalah wujud nyata komitmen negara untuk hadir di tengah masyarakat, bukan hanya saat kampanye, tetapi dalam kehidupan sehari-hari rakyat kecil.
Mulai dari perut kenyang, tubuh sehat, rumah layak, pendidikan berkualitas, hingga kemandirian ekonomi—semuanya disiapkan untuk rakyat.
Tugas kita? Kawal bersama, dukung pelaksanaan, dan pastikan manfaatnya terasa di seluruh penjuru nusantara. **