Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemkot Lubuklinggau dan Pemkab Empat Lawang Teken MoU

Penandatangan MoU antara Pemkab Empat Lawang dengan Pemkot Lubuklinggau, Selasa (27/2/2024). Foto: dok/Protokol Empat Lawang
DALAM upaya mengendalikan inflasi di wilayah Sumatera Selatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang menandatangani kesepakatan bersama (MoU) terkait penyediaan komoditi pangan. 

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa dan Penjabat (Pj) Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin, di Rumah Dinas Wali Kota Lubuklinggau Kelurahan Petanang, Selasa (27/2/2024).

Acara penandatanganan MoU ini juga diisi dengan gerakan tanam cabai yang melibatkan seluruh jajaran OPD di lingkungan Pemkot Lubuklinggau dan Kabupaten Empat Lawang. Gerakan tanam cabai ini merupakan bagian dari program nasional yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Maret mendatang dengan seluruh jajaran tim penggerak PKK se-Indonesia.
Pj Bupati Empat Lawang, Fauzan Khoiri Denin mengatakan, MoU ini merupakan tindak-lanjut dari pembicaraan kedua belah pihak beberapa waktu lalu. Ia mengaku sudah lama mengenal Pj Wali Kota Lubuklinggau dan memiliki hubungan yang akrab. Ia juga menegaskan bahwa daerah Empat Lawang bukanlah musuh dari Lubuklinggau, melainkan mitra yang saling mendukung.

"Kita sama-sama berharap inflasi di Kabupaten Empat Lawang dan Kota Lubuklinggau tetap dibawah kendali (normal). Alhamdulillah Empat Lawang terus memberikan kontribusi dalam penanggulangan inflasi di Provinsi Sumatera Selatan," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Empat Lawang memiliki luas wilayah lebih kurang 2356 KM2 dengan jumlah penduduk lebih banyak sedikit dari Kota Lubuklinggau yakni 343.528 jiwa. Hampir 80 persen penduduk Empat Lawang adalah berprofesi sebagai petani dan sebagian kecilnya lagi pedagang. Ia berharap dengan adanya MoU ini, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Empat Lawang dan Lubuklinggau.

Pj Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa, dalam sambutan balasannya mengatakan, Lubuklinggau terkenal dengan kota industri, jasa dan perdagangan yang luas wilayahnya 401,5 KM2. Ia mengatakan bahwa Pemkot Lubuklinggau telah membangun akses jalan lingkar utara dan lingkar selatan sebagai upaya pemerataan pembangunan. Ia juga menyebut bahwa Lubuklinggau merupakan kota terbesar kedua di Sumatera Selatan setelah Palembang.
"Kami berharap dari MoU yang diteken hari ini tak hanya sebatas seremonial saja tapi harus ditindaklanjuti dan ditingkatkan dalam bentuk perjanjian kerjasama terkait penyediaan komoditi untuk pengendalian inflasi. Saya meyakini dengan adanya penandatanganan MoU ini, dapat memberikan hal positif dalam menghadapi inflasi, kemiskinan ekstrem dan stunting," ucapnya.


Ia menambahkan bahwa gerakan tanam cabai ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga cabai di pasaran. Ia mengatakan bahwa cabai merupakan salah satu komoditi yang berpengaruh terhadap inflasi. Ia berharap dengan adanya kerjasama antara Pemkot Lubuklinggau dan Pemkab Empat Lawang, dapat memenuhi kebutuhan cabai di wilayah Sumatera Selatan.

Acara penandatanganan MoU ini ditutup dengan pemberian cinderamata dari Pemkot Lubuklinggau kepada Pemkab Empat Lawang dan sebaliknya serta penanaman bibit cabai serentak secara simbolis. (*/red)