Pertemuan antara pihak KONI Empat Lawang dan pihak BPKAD Empat Lawang, Rabu (21/2/2024). Foto: dok/ist |
Audiensi tersebut bertujuan untuk menuntut kejelasan terkait penunggakan pembayaran honor atlet dan pelatih yang berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel ke-XIV/2023 September tahun lalu.
Menurut Ketua Harian KONI Empat Lawang, Suroto, penunggakan pembayaran ini telah berlangsung sejak dimulainya Porprov hingga saat ini.
"Ini seharusnya menjadi sebuah keharusan untuk membayar apa yang menjadi hak-hak para atlet dan pelatih sesuai dengan apa yang telah disetujui bersama sebelumnya," ujar Suroto kepada wartawan.
Suroto menambahkan, atlet dan pelatih ini adalah aset berharga daerah yang harus dipertahankan. Jika terkait pembayaran ini saja tak ada kejelasan, bisa jadi Porprov atau event lainnya nanti mereka tak ingin lagi membawa nama Empat Lawang.
"Kami sudah memberikan surat untuk melakukan audiensi bersama dengan Kepala BPKAD, tapi sayangnya beliau sedang ada perjalanan dinas luar. Kami hanya disambut oleh salah satu staff-nya di bidang anggaran," ungkap Suroto.
Di tempat yang sama, Muhammad Ikhsan, yang mengetuai beberapa cabang olahraga (cabor), mengatakan bahwa pihak Pemkab Empat Lawang harus segera membayarkan apa yang menjadi hak mereka.
"Jika kita tidak dibayarkan, saya dan cabor lain akan menarik para atlet kami dari keikutsertaan dalam event olahraga kedepannya. Sebab honor kami saja tidak dibayarkan, bagaimana kami bisa membanggakan nama daerah," tegasnya.
Ikhsan mengaku, apa yang mereka minta sederhana, hanya kejelasan kapan honor mereka dibayarkan.
Setelah tak mendapatkan titik terang dari BPKAD, pihak KONI kemudian mendatangi Asisten I, Dadang Munandar, untuk menyampaikan keluhan mereka.
Dadang membenarkan bahwa dirinya dan KONI melakukan audiensi terkait masalah pembayaran honor tersebut.
"Iya, kita tadi melakukan audiensi dengan KONI khususnya di bidang cabor, terkait dengan perkembangan KONI," kata Dadang.
Dadang mengatakan, ia akan menyampaikan hasil audiensi tersebut kepada pimpinan yang lebih tinggi, yaitu Kepala OPD terkait.
"Saya hanya menerima apa keluhan dari KONI tersebut, kemudian nanti akan saya sampaikan ke pimpinan yang lebih tinggi," ucapnya.
Dadang juga mengakui bahwa kondisi keuangan daerah saat ini sedang tidak mendukung atau sedang tidak baik-baik saja.
"Kita harapkan ada solusi yang baik untuk masalah ini, agar tidak merugikan para atlet dan pelatih yang telah berjuang untuk daerah kita," pungkasnya. (*/red)