Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Sampai Salah Pilih! Ini Dia 3 Instrumen Investasi Pasar Modal Paling Menguntungkan di Tahun 2024!

Ilustrasi Pasar Modal. (dok/Mangoci4lawang Post)
INVESTASI pasar modal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan dan mencapai merdeka finansial. Namun, investasi pasar modal juga membutuhkan pengetahuan, keterampilan, dan strategi yang tepat agar tidak mengalami kerugian. 

Oleh karena itu, sebelum memulai atau melanjutkan investasi pasar modal, ada baiknya kita mengikuti rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga yang bertanggung jawab mengawasi dan mengatur sektor jasa keuangan di Indonesia.

OJK telah merilis rekomendasi investasi pasar modal tahun 2024, yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi global dan domestik, serta profil risiko dan jangka waktu investasi masing-masing investor. 

Rekomendasi ini bertujuan untuk memberikan panduan bagi investor agar dapat memilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan mereka.

1. Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas sebagian modal suatu perusahaan. Dengan memiliki saham, investor berhak mendapatkan bagian dari laba perusahaan, yang disebut dividen, serta kenaikan harga saham, yang disebut capital gain.

Saham tetap menjadi instrumen investasi yang menjanjikan di tahun 2024, terutama di tengah tahun politik yang akan berlangsung. Menurut OJK, saham perusahaan di sektor finansial, konsumen, dan media memiliki prospek yang baik, karena diharapkan dapat menghasilkan pertumbuhan laba yang tinggi, seiring dengan pemulihan ekonomi Indonesia.

Selain itu, saham juga dapat memberikan keuntungan dari perkembangan makroekonomi Indonesia, yang diprediksi akan lebih baik di tahun 2024. 

Beberapa faktor yang mendukung adalah penurunan suku bunga, inflasi terkendali, dan harga komoditas yang turun. Hal ini akan berdampak positif pada daya beli masyarakat, permintaan produk dan jasa, serta kinerja perusahaan.

Untuk memilih saham yang tepat, investor harus melakukan analisis fundamental, yaitu menganalisis kinerja keuangan dan bisnis perusahaan, serta prospek industri dan pasar. 

Investor juga harus memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham, seperti sentimen pasar, isu politik, dan peristiwa-peristiwa penting.

2. Reksa Dana

Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikelola oleh manajer investasi, yang kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen pasar modal, seperti saham, obligasi, pasar uang, dan lain-lain. 

Dengan berinvestasi di reksa dana, investor dapat menikmati keuntungan dari diversifikasi portofolio, profesionalisme manajer investasi, dan kemudahan transaksi.

Reksa dana tetap menjadi opsi investasi yang menarik di tahun 2024, karena menawarkan berbagai pilihan sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu investasi masing-masing investor. Berikut adalah beberapa jenis reksa dana yang dapat dipertimbangkan:

  • Reksa dana indeks: reksa dana yang mengikuti kinerja indeks pasar saham tertentu, seperti IHSG, LQ45, atau IDX30. Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan pasar saham secara keseluruhan, tanpa harus memilih saham-saham individual. Reksa dana ini juga memiliki biaya yang rendah, karena tidak memerlukan banyak aktivitas manajemen.
  • Reksa dana saham: reksa dana yang menginvestasikan sebagian besar dana ke dalam saham-saham pilihan. Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham dan dividen, serta memiliki toleransi risiko yang tinggi. Reksa dana ini biasanya memiliki kinerja yang lebih baik daripada reksa dana indeks, tetapi juga memiliki biaya yang lebih tinggi, karena memerlukan keahlian manajer investasi dalam memilih saham.

  • Reksa dana pendapatan tetap: reksa dana yang menginvestasikan sebagian besar dana ke dalam instrumen berpendapatan tetap, seperti obligasi, surat utang, dan deposito. Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin mendapatkan pendapatan tetap secara berkala, serta memiliki toleransi risiko yang rendah. Reksa dana ini biasanya memiliki kinerja yang lebih stabil daripada reksa dana saham, tetapi juga memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah.

  • Reksa dana pasar uang: reksa dana yang menginvestasikan sebagian besar dana ke dalam instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, surat berharga pasar uang, dan rekening giro. Reksa dana ini cocok bagi investor yang ingin mendapatkan likuiditas tinggi, serta memiliki toleransi risiko yang sangat rendah. Reksa dana ini biasanya memiliki kinerja yang paling rendah daripada reksa dana lainnya, tetapi juga memiliki risiko yang paling rendah.

Reksa dana dapat menjadi pilihan yang sesuai, terutama bagi investor dengan tujuan jangka panjang atau yang ingin melakukan strategi wait and see, yaitu menunggu kondisi pasar yang lebih baik sebelum mengambil keputusan investasi. 

Untuk memilih reksa dana yang tepat, investor harus memperhatikan faktor-faktor seperti kinerja historis, biaya, risiko, dan tujuan investasi.

3. Obligasi

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan, yang berisi janji untuk membayar kembali pokok utang beserta bunga pada waktu yang telah ditentukan. 

Dengan memiliki obligasi, investor berhak mendapatkan pendapatan tetap secara berkala, yang disebut kupon, serta pengembalian pokok utang pada saat jatuh tempo.

Obligasi cocok sebagai sasaran investasi di tahun 2024 untuk mendiversifikasi risiko. Sebagai instrumen berpendapatan tetap, obligasi, khususnya yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti ORI, SR, ST, SBR, dan CWLS, menjadi pilihan yang aman, karena memiliki risiko gagal bayar yang rendah. 

Selain itu, obligasi juga dapat memberikan keuntungan dari penurunan suku bunga, yang akan meningkatkan harga obligasi.

Untuk memilih obligasi yang tepat, investor harus memperhatikan faktor-faktor seperti rating, yield, durasi, dan likuiditas. Investor juga harus memantau masa penawaran melalui situs resmi Kementerian Keuangan untuk peluang investasi yang tepat. (*)