Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Remehkan Orang Kalem, Lembut dan Penyabar! Bila Marah Fatal Akibatnya

Ilustrasi.
MARAH
adalah emosi yang alami dan manusiawi. Namun, marah juga bisa menjadi destruktif dan berbahaya jika tidak dikendalikan dengan baik. Marah bisa merusak hubungan, kesehatan, dan kesejahteraan seseorang. Oleh karena itu, penting untuk belajar cara mengelola emosi marah dengan cara yang sehat dan produktif.


Namun, tidak semua orang menunjukkan kemarahan mereka dengan cara yang sama. Ada orang-orang yang tampak tenang dan kalem, tetapi sebenarnya memiliki kemarahan yang mengerikan di dalam hatinya. Orang-orang ini mungkin terlihat seperti tidak pernah marah, tetapi sebenarnya mereka menekan dan menyimpan emosi marah mereka sampai suatu saat meledak dengan cara yang tak terduga.

Orang-orang yang tampak kalem namun memiliki kemarahan yang mengerikan ini mungkin memiliki beberapa alasan mengapa mereka tidak mengekspresikan kemarahan mereka secara terbuka. Mungkin mereka merasa takut, malu, bersalah, atau tidak percaya diri untuk mengungkapkan perasaan mereka. 

Mungkin mereka merasa bahwa marah adalah tanda kelemahan, ketidakmatangan, atau ketidakrasionalan. Mungkin mereka juga tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan kemarahan mereka dengan cara yang tepat dan efektif.

Apapun alasan mereka, menahan kemarahan bukanlah solusi yang baik. Kemarahan yang tidak dikeluarkan bisa menumpuk dan menimbulkan stres, depresi, ansietas, sakit kepala, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya. Kemarahan yang tidak dikelola juga bisa menyebabkan perilaku yang agresif, impulsif, atau pasif-agresif, yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda bahwa seseorang yang tampak kalem dan tenang sebenarnya memiliki kemarahan yang mengerikan. Berikut adalah beberapa tanda yang bisa menjadi petunjuk:

  • Keterampilan Mengendalikan Emosi. 

Orang yang tampak kalem namun memiliki kemarahan yang mengerikan, cenderung memiliki keterampilan luar biasa dalam mengendalikan emosi mereka. Mereka telah terlatih untuk menahan kemarahan mereka, dan menyembunyikannya di balik penampilan yang tenang dan damai. Tak seperti orang lain yang marahnya brutal, kemarahan orang-orang ini bisa saja tampak tenang tapi sangat menyakitkan bagi yang bersangkutan. 

  • Penampilan Menarik.

Orang-orang ini seringkali memiliki penampilan yang menarik. Mereka memiliki penampilan yang tenang dan terkendali secara fisik. Mungkin, akan sulit bagi orang lain untuk mengetahui bahwa mereka sedang marah hanya dari ekspresi wajah atau gerakan tubuhnya. Mereka mungkin tampak sangat kalem dan santai, bahkan dalam situasi yang penuh tekanan. Tapi diam-diam mereka telah punya rencana jitu untuk membalas orang yang membuatnya marah.

  • Komunikasi yang Tenang. 

Orang-orang yang kalem dan tenang namun marahnya mengerikan, biasanya sering berbicara dengan suara yang tenang. Bahkan ketika mereka sedang menahan amarah yang membara di hatinya. Mereka mungkin memilih kata-kata mereka dengan hati-hati dan bijaksana. Tapi kata-kata ini akan membuat siapa saja menyadari bahwa mereka telah membuat kesalahan.

  • Retakan dalam Ketenangan. 

Namun, ketika kemarahan mereka akhirnya meledak, dampaknya bisa sangat mengesankan. Mereka mungkin menjadi sangat intens, mungkin bahkan menakutkan, ketika kemarahan mereka terungkap. Retakan dalam ketenangan mereka dapat memunculkan sisi yang menakutkan dan agresif dari kepribadian mereka selama ini.

  • Reaksi yang Tak Terduga. 

Seringkali, kemarahan dari orang-orang ini bisa datang secara tak terduga bagi orang lain. Mereka mungkin tampak tenang dan terkendali dalam satu saat, tetapi bisa meledak menjadi kemarahan yang mengerikan dalam sekejap mata.

Jika Anda mengenali tanda-tanda ini pada diri Anda atau orang lain, maka Anda perlu melakukan sesuatu untuk mengatasi kemarahan yang mengerikan ini. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda coba:

1. Mengakui dan Menerima Kemarahan. 

Langkah pertama untuk mengatasi kemarahan adalah mengakui dan menerima bahwa Anda memiliki emosi marah. Jangan menyangkal, menyalahkan, atau membenarkan kemarahan Anda. Sadari bahwa kemarahan adalah emosi yang normal dan wajar, tetapi Anda harus bertanggung jawab atas cara Anda mengekspresikannya. Jangan biarkan kemarahan Anda menguasai Anda, tetapi Anda yang menguasai kemarahan Anda.

2. Menyadari Penyebab Kemarahan.

Langkah kedua adalah menyadari penyebab kemarahan Anda. Apa yang membuat Anda marah? Apakah ada situasi, orang, atau hal yang memicu kemarahan Anda? Apakah ada kebutuhan, harapan, atau nilai yang tidak terpenuhi atau terganggu? Apakah ada masalah atau konflik yang belum terselesaikan? Dengan mengetahui penyebab kemarahan Anda, Anda bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.

3. Menyampaikan Kemarahan dengan Cara yang Sehat. 

Langkah ketiga adalah menyampaikan kemarahan Anda dengan cara yang sehat dan produktif. Jangan menumpahkan kemarahan Anda dengan cara yang merusak, seperti berteriak, memukul, atau menghina. Jangan juga menelan kemarahan Anda dengan cara yang menekan, seperti diam, menghindar, atau menyindir. Carilah cara yang konstruktif untuk mengungkapkan kemarahan Anda, seperti berbicara dengan tenang, jujur, dan tegas. Gunakan teknik komunikasi yang efektif, seperti menggunakan kalimat "saya" daripada "kamu", mendengarkan dengan empati, dan mencari solusi bersama.

4. Mencari Bantuan Profesional.

Langkah keempat adalah mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan untuk mengatasi kemarahan Anda sendiri. Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog, konselor, atau terapis yang bisa membantu Anda memahami dan mengelola emosi marah Anda dengan lebih baik. Anda juga bisa mengikuti program atau pelatihan yang berkaitan dengan manajemen kemarahan, seperti kursus, seminar, atau workshop. (*/red)