Mengapa Pengajuan Kredit Selalu Ditolak? Berikut Tips Pinjam Uang di Bank Anti Gagal
Ilustrasi Pengajuan Pinjaman di Bank. Foto: dok/Mangoci4lawang Post |
Namun, tidak semua pengajuan kredit atau pembiayaan dapat disetujui oleh bank atau perusahaan pembiayaan.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pengajuan Anda ditolak, seperti dokumen yang tidak lengkap, informasi yang tidak benar, atau riwayat kredit yang buruk.
Untuk menghindari hal ini, Anda perlu melakukan perencanaan dan persiapan yang matang sebelum mengajukan kredit atau pembiayaan.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan peluang Anda mendapatkan kredit atau pembiayaan yang Anda inginkan.
1. Perencanaan Sebagai Kunci Sukses
Sebelum mengajukan kredit atau pembiayaan, Anda perlu menentukan terlebih dahulu jumlah dan tujuan pinjaman Anda. Jumlah pinjaman harus sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda untuk membayar cicilan.
Tujuan pinjaman harus jelas dan bermanfaat, misalnya untuk membeli rumah, mobil, atau modal usaha. Anda juga perlu memilih produk dan lembaga jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Setiap produk dan lembaga jasa keuangan memiliki syarat, ketentuan, bunga, dan biaya yang berbeda-beda. Anda dapat membandingkan berbagai pilihan yang ada di pasar dengan menggunakan aplikasi atau website perbandingan produk keuangan.
2. Dokumen yang Diperlukan
Setelah menentukan produk dan lembaga jasa keuangan yang Anda pilih, Anda perlu mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk mengajukan kredit atau pembiayaan.
Dokumen yang diperlukan umumnya meliputi:
Formulir pengajuan pinjaman. Formulir ini harus diisi dengan informasi yang detail, jujur, dan akurat, termasuk jumlah pinjaman, penghasilan, tujuan pinjaman, dan tenor (jangka waktu pinjaman). Anda juga harus menandatangani formulir ini sebagai tanda persetujuan Anda terhadap syarat dan ketentuan yang berlaku.
Identitas diri. Anda harus menyertakan fotokopi atau softcopy identitas diri yang masih berlaku, seperti KTP, Kartu Keluarga, dan Akta Nikah (jika sudah menikah). Identitas diri ini dibutuhkan untuk verifikasi data dan keabsahan Anda sebagai calon debitur.
Lampiran pendukung. Anda juga harus menyertakan dokumen-dokumen pendukung yang memberikan gambaran tentang kondisi keuangan Anda, seperti mutasi rekening, slip gaji, bukti penghasilan lainnya, NPWP, dan surat keterangan kerja (jika bekerja). Dokumen-dokumen ini akan membantu bank atau perusahaan pembiayaan menilai kelayakan dan kemampuan Anda untuk membayar cicilan.
3. Pengajuan Melalui Aplikasi atau Kantor Cabang
Setelah dokumen lengkap, Anda dapat mengajukan kredit atau pembiayaan melalui dua cara, yaitu secara daring (online) atau offline.
Pengajuan secara daring dapat dilakukan melalui aplikasi atau website resmi dari bank atau perusahaan pembiayaan yang Anda pilih. Anda hanya perlu mengunggah dokumen-dokumen yang diperlukan dalam bentuk softcopy (file digital) dan mengikuti langkah-langkah yang ada.
Keuntungan dari pengajuan secara daring adalah Anda dapat menghemat waktu dan biaya, serta mendapatkan respon yang cepat. Namun, Anda harus memastikan bahwa aplikasi atau website yang Anda gunakan aman dan terpercaya.
Pengajuan secara offline dapat dilakukan dengan mengunjungi kantor cabang dari bank atau perusahaan pembiayaan yang Anda pilih.
Anda harus membawa dokumen-dokumen yang diperlukan dalam bentuk fotokopi dan asli. Anda akan bertemu dengan petugas yang akan membantu Anda mengisi formulir dan memeriksa dokumen Anda.
Keuntungan dari pengajuan secara offline adalah Anda dapat berkomunikasi langsung dengan petugas dan mendapatkan penjelasan yang lebih detail. Namun, Anda harus mengeluarkan waktu dan biaya yang lebih banyak, serta menunggu respon yang lebih lama.
4. Risiko Ditolak dan Tips Menghindarinya
Meskipun Anda sudah melakukan perencanaan dan persiapan yang baik, ada kemungkinan pengajuan kredit atau pembiayaan Anda ditolak oleh bank atau perusahaan pembiayaan. Ada beberapa penyebab yang dapat menyebabkan hal ini, antara lain:
Dokumen tidak lengkap. Jika Anda tidak menyertakan semua dokumen yang diperlukan atau dokumen Anda tidak jelas, maka bank atau perusahaan pembiayaan akan sulit untuk memverifikasi data dan keabsahan Anda. Hal ini dapat menimbulkan keraguan dan menurunkan kepercayaan mereka terhadap Anda.
Informasi tidak benar. Jika Anda memberikan informasi yang tidak benar, seperti jumlah pinjaman, penghasilan, tujuan pinjaman, atau data pribadi, maka bank atau perusahaan pembiayaan akan mengetahui hal ini saat melakukan survei atau pengecekan. Hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa Anda tidak jujur dan tidak bertanggung jawab.
Pinjaman terlalu besar. Jika Anda mengajukan pinjaman yang terlalu besar dibandingkan dengan penghasilan dan kemampuan Anda, maka bank atau perusahaan pembiayaan akan menganggap Anda tidak realistis dan berisiko gagal bayar. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi mereka.
Riwayat kredit buruk. Jika Anda memiliki riwayat kredit yang buruk, seperti sering terlambat bayar, menunggak, atau macet, maka bank atau perusahaan pembiayaan akan menganggap Anda tidak disiplin dan tidak kredibel. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran bagi mereka.
Data penghasilan mencurigakan. Jika Anda memiliki data penghasilan yang mencurigakan, seperti tidak konsisten, tidak resmi, atau tidak dapat dipertanggungjawabkan, maka bank atau perusahaan pembiayaan akan menganggap Anda tidak stabil dan tidak dapat diandalkan. Hal ini dapat menimbulkan ketidakpastian bagi mereka.
Untuk menghindari risiko ditolak, Anda dapat melakukan beberapa tips berikut:
Pastikan dokumen lengkap dan jelas. Periksa kembali dokumen yang Anda siapkan, pastikan tidak ada yang terlewat atau rusak. Jika perlu, buat salinan cadangan untuk berjaga-jaga. Pastikan juga dokumen Anda mudah dibaca dan dipahami, baik dalam bentuk fotokopi maupun softcopy.
Sampaikan informasi dengan jujur. Isi formulir pengajuan pinjaman dengan informasi yang jujur, akurat, dan sesuai dengan dokumen yang Anda lampirkan. Jangan berbohong atau memalsukan informasi, karena hal ini dapat berakibat fatal bagi Anda. Jika ada informasi yang kurang jelas atau ragu, sebaiknya konsultasikan dengan petugas terlebih dahulu.
Sesuaikan pinjaman dengan pendapatan. Ajukan pinjaman sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Jangan tergiur dengan pinjaman yang terlalu besar atau bunga yang terlalu rendah, karena hal ini dapat menyulitkan Anda dalam membayar cicilan. Hitung dengan cermat berapa jumlah pinjaman, bunga, biaya, dan cicilan yang harus Anda bayar. Pastikan cicilan tidak melebihi 30% dari penghasilan Anda.
Bayar utang tepat waktu untuk riwayat kredit baik. Jika Anda memiliki utang atau pinjaman lain, pastikan Anda membayarnya tepat waktu dan tidak menunggak. Hal ini akan membentuk riwayat kredit yang baik bagi Anda, yang dapat meningkatkan kepercayaan bank atau perusahaan pembiayaan terhadap Anda. Jika Anda pernah mengalami keterlambatan atau kesulitan dalam membayar utang, segera hubungi pihak yang bersangkutan dan minta solusi yang dapat mengatasi masalah Anda.
Lampirkan dokumen resmi sebagai bukti pendukung penghasilan. Jika Anda memiliki penghasilan yang tidak konsisten, tidak resmi, atau tidak dapat dipertanggungjawabkan, Anda dapat menyertakan dokumen resmi yang dapat membuktikan bahwa Anda memiliki sumber pendapatan yang cukup dan layak, seperti surat keterangan usaha, surat perjanjian kerjasama, atau surat referensi dari klien. Dokumen ini akan membantu bank atau perusahaan pembiayaan memahami dan menghargai usaha Anda. (*)